Ridhmedia - Perang total antara Amerika Serikat versus Iran tampaknya tak terhindarkan lagi. Pasalnya, Iran menganggap pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat sebagai aksi militer yang harus dibalas dengan setimpal.
"Balasan untuk aksi militer adalah aksi militer," kata Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi kepada CNN, Sabtu (4/1).
Sebelumnya, Ravanci sudah bersurat ke Dewan Keamanan dan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menjelaskan masalah ini. Dalam surat itu dia mengatakan bahwa hukum internasional menjamin hak Iran untuk membela diri dari agresi militer negara lain.
Ravanci juga mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Soleimani adalah contoh nyata terorisme negara dan pelanggaran berat terhadap prinsip dasar hukum internasional, termasuk Piagam PBB.
Soleimani, jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan elite Quds, dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh nomor dua di Iran setelah Ayatollah Ali Khamenei. Dia tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Baghdad, Jumat (3/1).
Seorang pejabat senior pemerintah Trump menyebutkan Soleimani sedang merencanakan serangan dalam waktu dekat terhadap personel AS di Timur Tengah. [jpn]