Ridhmedia - BUMN Asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar kewajibannya pada nasabah sebesar Rp 802 miliar, pertama kali pada Oktober 2018. Perusahaan asuransi tertua di Indonesia itu, kini kembali dibelit masalah keuangan.
Terkait tudingan ada duit Jiwasraya yang digunakan di Pilpres, Ma'ruf menilai itu sebagai isu gorengan.
"Kita tunggu sajalah (penyelesaian kasusnya). Kan sekarang banyak gorengan, itu sekarang banyak. Itu kita tunggu saja. Sekarang kan sedang ditangani Kejaksaan Agung," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).
"Dan kita tentu siapa saja yang terlibat harus ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Dan kita tunggu saja supaya Kejaksaan Agung menangani ini secara tuntas," lanjut Ma'ruf.
Untuk penyehatan Jiwasraya, dibutuhkan dana sebesar Rp 32 triliun. Selain untuk membayar polis nasabah yang terutang, Jiwasraya juga membutuhkan dana untuk memulihkan operasional bisnisnya.
Tapi sejauh ini, pemerintah mendorong penyehatan perusahaan melalui mekanisme bisnis. Yakni dengan membentuk anak perusahaan dan holding BUMN asuransi. Pemerintah menghindari pemberian dana talangan kepada Jiwasraya. [kp]