ILC TV One Tadi Malam Bahas Perampok Jiwasraya, Kenapa Rizal Ramli Desak Jokowi Copot Bos-bos OJK?

Ridhmedia
09/01/20, 12:38 WIB

Ridhmedia - Video ILC TV One tadi malam bahas perampok Jiwasraya, Kenapa Rizal Ramli Desak Jokowi Copot Bos-bos OJK?

Tayangan talkshow ILC TV One Selasa (7/1/2020) tadi malam berlangsung seru.

Topik ILC TV One dipilih Karni Ilyas: Siapa Perampok Jiwasraya?

Pada akhirnya, nasabah lah korban dari perampok Jiwasraya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik keras kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Rizal Ramli bahkan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot manajemen OJK.

Hal itu diungkapkan Rizal Ramli terkait perusahaan Jiwasraya yang tak bisa membayar nasabahnya hingga triliunan rupiah.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (7/1/2020), mulanya Rizal Ramli mengatakan gaji staf OJK cukup tinggi.

Namun, Rizal Ramli menilai gaji tinggi itu tidak dibarengi dengan kinerja yang baik para petugas OJK.

"Gaji stafnya mahal sekali, dia well paid (dibayar dengan baik). Semua itu,"

"Tetapi diisi kebanyakan oleh para birokrat, orang akademik yang tidak punya pengalaman praktik dalam melakukan turn around, melakukan surveillance (pengawasan) dan macem-macem," kritik Rizal Ramli.

Padahal menurut Rizal Ramli tugas OJK cukup sederhana apalagi dengan adanya big data analysis.

"OJK soal sederhana ini saja enggak bisa. Padahal sebetulnya sangat sederhana dengan hari ini big data analysis dipake."

"Ketahuan semua mana yang legal dan illegal, dia ambil tindakannya," ungkap Rizal Ramli.

Lantas, Rizal Ramli mengatakan dirinya sempat harus memberi teguran keras dahulu pada OJK, hingga sebuah lembaga fintech yang merugikan konsumen digrebek.

"Baru setelah saya ngomong keras baru digerebek itu salah satu lembaga fintech yang sangat merugikan konsumen dan masih banyak lagi," katanya.

Kemudian, mantan menteri yang juga ekonom ini mengatakan bahwa manajemen OJK sangatlah buruk.

Sehingga ia mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti manajemen lembaga independen tersebut.

"Itu soal yang sederhana, nah tetapi kemampuannya untuk melakukan surveillance, monitoring dan enforcement (lingkungan), rule (peraturan), dan good goverment (pemerintahan yang baik) sangat-sangat lemah sekali," jelas Rizal Ramli.

"Manajemen OJK saya minta Pak Jokowi berani ganti," imbuhnya diikuti tepuk tangan hadirin ILC.

Kemudian, Rizal Ramli juga mengkritik OJK yang saat ini tengah membangun kantor besar yang baru.

Ia menyesalkan pembangunan itu mengingat kinerja OJK dianggap sangat buruk.

"Mereka malah sibuk bikin dua tower tinggi sekali, mau dijadikan kantor OJK."

"Bayangin itu, fungsi utamanya kagak dijalanin mau pindah kantor yang tinggi sekali masih dalam pembangunan," kata dia.

Ia meminta pembangunan itu untuk dihentikan terlebih dahulu.

Rizal Ramli mengimbau agar OJK turut membantu membayar uang nasabah Jiwasraya yang kini belum terbayarkan hingga triliunan rupiah.

"Ini harus disetop ini bayar duit nasabah sebelum bikin kantor macam-macam itu," ucapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-3:43:


        Erick Thohir jawab Tudingan Jiwasraya Diambil Istana

Di sisi lain, sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir angkat suara soal Perusahaan Asuransi Jiwasraya yang gagal membayar nasabahnya hingga Rp 12,4 triliun.

Sedangkan, kini pemerintah yang justru dituding mengambil kekayaan Jiwasraya.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube BeritaSatu pada Senin (6/1/2020), Erick Thohir menilai bahwa beberapa pihak jsutru memutar balikkan fakta terkait Jiwasraya.

Bahkan, ada yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengambil.

"Ya mohon maaf sekarang banyak dipelesetkan. Dibilanglah Pak Jokowi yang ambil, dibilanglah istana yang ambil," ungkap Erick Thohir.

Sehingga ia meminta agar semua pihak jangan asal menuding.

"Ini kan jangan-jangan kebalik, yang neriak-neriak ini jangan-jangan ini ketakutan ini dibongkar," ujar Erick Thohir.

Kemudian, Erick Thohir menduga tuduhan itu datang lantaran banyak oknum yang merasa tidak senang bahwa masalah di Jiwasraya mulai terungkap.

"Mungkin karena banyak oknum-oknum yang gerah yang selama ini menjarah Jiwasraya," imbuhnya.

Sementara itu dikutip dari Kompas TV, Erick Thohir juga meminta agar masalah Jiwasraya tak dipolitasasi.

Pasalnya, ia merasa bahwa pihaknya bekerja sungguh-sungguh.

"Jangan dipolitisasi kita ini bener-bener bekerja secara objektif," ungkapnya.

"Dan tidak adalah niat-niat apa memanipulasi," imbuhnya.

Mantan Bos Inter Milan itu juga meminta agar wartawan hanya bertanya masalah Jiwasraya sesuai dengan konteks.

"Jadi tolong teman-teman wartawan konteksnya, jadi terus terang saja saya tidak mau diwawancara kalau tidak pada konteksnya akhirnya bias," katanya. [tnc]
Komentar

Tampilkan

Terkini