Ini dia Penampakan Mahkota Galuh Haur Kuning, Berlapis Emas?

Ridhmedia
23/01/20, 10:09 WIB

RIDHMEDIA - Kerajaan Galuh sebuah kerajaan besar pada masa lalu. Peninggalannya banyak tersimpan hingga kini. Salah satunya mahkota yang digunakan oleh Raja Galuh.

Museum Galuh Imbanagara di Ciamis, Jawa Barat, menyimpan mahkota tersebut. Koleksi andalan ini bernama Mahkota Raja Galuh Pangauban Prabu Haur Kuning.

Pengelola Museum Galuh Imbanagara yang juga budayawan Ciamis, Rd Ilham Purwa menjelaskan, mahkota ini digunakan oleh Raja Galuh Pangauban Prabu Haur Kuning yang kemudian diturunkan kepada penerusnya secara turun temurun.

Menurut Ilham, mahkota ini dominan terbuat dari kuningan, konon juga dilapis dengan emas. Namun tak disebutkan berapa karat emas yang melapisinya. Berat mahkota tersebut lebih dari satu kilogram.

Mahkota disimpan dan dikunci di dalam lemari khusus depan pintu masuk museum. Setiap ada kegiatan kebudayaan seperti kirab pusaka galuh tingkat kabupaten, mahkota tersebut kerap dipamerkan dan menjadi tontonan.

"Mahkota ini dulu biasa digunakan untuk pelantikan raja. Setelahnya kerajaan dari Keadipatian dan Kabupaten Galuh, mahkota ini biasa digunakan saat pelantikan pimpinan daerah," ujar Ilham.

Mahkota ini disimpan di Museum Galuh Imbanagara, menurut Ilham, karena wilayah Imbanagara dulunya salah satu pusat Pemerintahan Galuh. Kemudian dipindahkan ke Cibatu yang sekarang perkotaan Ciamis.

"Dulu digunakan untuk pelantikan bupati Galuh, terakhir saat Bupati Kusumasubrata. Tapi sekarang sudah tak digunakan untuk pelantikan bupati," ucap Ilham.
Ilham menjelaskan Raja Galuh yang memimpin Kerajaan Galuh memiliki mahkota sendiri. Seperti Mahkota Binokasih yang ada di Sumedang. "Jadi setiap raja itu punya mahkota," ucap Ilham.

Sekadar diketahui, Mahkota Galuh ini peninggalan Kerajaan Galuh Pangauban sampai Galuh jadi kabupaten. Dimana Raja diganti jadi Adipati yang adipati pertamanya adalah Adipati Panaekan sebagai bupati Galuh pertama di kabupaten galuh, setelah Raja terakhir Prabu Cipta Permana.

Pada tahun 1914, Kabupaten Galuh dipimpin Tumenggung Sastrawinata. Ia bukan merupakan keturunan Bupati Galuh sebelumnya. Pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan. Atas persetujuan Belanda, Tumenggung Sastrawinata secara resmi mengubah nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis.

"Jadi dulu itu Ciamis namanya Kabupaten Galuh, sekarang jadi Kabupaten Ciamis. Jadi banyak yang ingin kembalikan nama Galuh, bukan hanya dari Kerajaan Galuh, tapi memang nama sebelumnya Kabupaten Galuh," tutur Ilham.(dtk)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+