Ridhmedia - Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut, tahun 2020 sinyal pertarungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Anies Baswedan semakin kuat.
"Sudah pasti tahun 2020 akan ada pemilu yang seolah-olah terselubung antara grup kekuasaan Presiden Jokowi vs Anies Baswedan," ujar Rocky.
Hal tersebut lantaran, menurut Rocky, Anies punya kemampuan untuk mengakumulasi kekuasaan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Resonansi TV, Rabu (8/1/2020).
"Karena secara real kita lihat itu hari-hari ini orang mengkhawatirkan bahwa Anies akan punya kemampuan untuk mengakumulasi kekuasaan."
"Dan kubu Jokowi tidak punya calon, sampai sekarang kita nggak denger," jelas Rocky.
"Misalnya, jadi gampangnya begini, oposisi kira-kira berharap Anies bisa diajukan sebagai tokoh tuh," terang Rocky.
Tak hanya itu, Rocky juga menyebut, saat ini posisi Anies sedang di atas angin.
"Karena media dan segala macam, kemampuan Anies buat menghadang bullying," papar Rocky.
"Sementara kubu Jokowi nggak ada calon, kan itu yang terjadi," tambahnya.
Rocky kemudian menyoroti soal bully yang banyak ditujukan kepada Anies karena dianggap tidak mampu mengatasi banjir di Jakarta.
"Jadi aneh saya perhatikan orang membully Anies."
"Seharusnya dihadap-hadapkan dengan calon penantangnya, dan nggak ada itu dari kubu penguasa sekarang," terang Rocky.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menjelaskan, kubu pemerintah saat ini mulai kebingungan karena belum menemukan calon yang cukup kuat.
"Itu, istilah publik Jakarta sekarang, RT sebelah nggak punya calon RT baru tuh."
"Sementara RT di sini walaupun kebanjiran namanya ada terus dan kemampuan mengolah isu publik terus diandalkan itu," terang Rocky.
Rocky lantas menyinggung soal Presiden Jokowi yang datang mengunjungi Waduk Pluit.
"Presiden tiba-tiba datang ke Pluit tanpa ngundang Anies ke situ, jadi sinyalnya dia mau nyalahin Anies kan?" terang Rocky.
Tak hanya itu, Rocky juga menyinggung soal kinerja Jokowi di periode keduanya ini.
"Periode pertama kita sudah pesimis dan ternyata benar itu, banyak yang tidak selesai."
Menurut Rocky, dalam periode keduanya ini, Jokowi akan menghadapi isu baru, yakni isu internasional.
"Apalagi periode kedua, karena faktor baru akan muncul, faktor internasional."
"Yang beliau tidak punya kemampuan untuk bikin analisa prospektif terhadap keadaan dunia tuh," terang Rocky.
Rocky lantas mengaitkan hal tersebut dengan masalah Natuna yang belakangan ramai diperbincangkan.
"Jadi akan tergantung pada orang disekitarnya dan itu agak berbahaya, sebab kalau kita lihat misalnya debat soal Natuna saja hari-hari ini, itu nggak ada isu dari istana."
Rocky juga menyoroti perbedaan pandangan antara menteri-menteri Jokowi soal Natuna.
"Jadi presiden gimana mau mengucapkan soal Natuna ke publik internasional, kalau kalau penasihatnya versinya macam-macam," ungkap Rocky.(*)