Klaim Tak Ada Masalah Dubes China soal Natuna

Ridhmedia
25/01/20, 11:13 WIB

RIDHMEDIA - China kini mengakui tidak memiliki permasalahan dengan Indonesia terkait Natuna. Negara tirai bambu itu tak segan menyebutkan Natuna adalah milik Indonesia.

Hal itu dikemukakan oleh Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia, Xiao Qian, Jumat (24/1/2020). Dia menyampaikan hal itu usai bertemu Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan

"Pertama, tidak ada perselisihan antara Indonesia dengan China terkait teritotial kita. Natuna adalah milik Indonesia. China tidak pernah permasalahkan itu. China juga memiliki klaim teritorial sendiri terkait Kepulauan Spratly dan Indonesia pun tidak pernah mempermasalahkan itu," kata Xiao Qian di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.

Xiao Qian menyebut memang ada area perairan yang beririsan namun menurutnya hal itu beda dengan perselisihan kedaulatan. Dia menyebut Indonesia dan China memang punya pandangan masing-masing soal area perairan tersebut namun menurutnya hal itu tidak masalah.

Seperti diketahui, China menggunakan dasar historis 9 Garis Putus-putus (Nine Dash Line) yang merentang sampai Natuna. Tetapi, Indonesia tidak mengakui Nine Dash Line.

Dia lalu mengibaratkan Indonesia dan China seperti sahabat, bahkan saudara. Menurutnya, wajar jika saudara punya pandangan yang berbeda. Namun, hal itu tetap bisa dibicarakan dengan cara-cara persahabatan.

China mendorong isu-isu di Natuna dibahas lewat jalur diplomatik. Xiao Qian pun meyakini masalah ini tidak mempengaruhi hubungan diplomatik kedua negara.

"Isu ini tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral kita. Kita tetap bisa bekerja sama untuk mempererat hubungan China dan Indonesia," ujar Xiao Qian.

Masih mengenai Natuna. Syarief mengungkapkan, yang menerobos perairan Natuna beberapa waktu lalu adalah nelayan asal China. Dia menyebut para nelayan China itu memilih mencari ikan di Selatan China karena udara.

"Jadi mereka, udara di bagian Utara itu dingin, sehingga mereka tidak bisa mencari ikan di situ. Jadi mereka berpindah, sehingga kadang-kadang masuk ke daerah itu (Natuna)," ucap Syarief.

Pemerintah China, sebut Syarief, ingin persoalan mengenai perairan Natuna diselesaikan lewat jalur diplomasi. China juga memercayai permasalahan Natuna tidak akan merusak hubungan China dan Indonesia.

"Diharapkan, ini (soal Natuna) bisa diselesaikan dengan jalur diplomat. Apalagi nanti menteri luar negerinya (Menlu China) akan ke Indonesia, akan menemui pejabat-pejabat penting di Indonesia, termasuk Menko Polhukam. Dan dia percaya bahwa hubungan Indonesia dan China akan lebih bagus lagi," sebutnya.

Sebelumnya, Dubes Xiao Qian bertemu dengan Menko Polhukam, Mahfud Md beberapa waktu lalu. Mahfud mengaku menyampaikan sikap Indonesia soal Natuna.

"Saya tadi bicara dengan Dubes China karena nanti pada tanggal 5 atau 4 Februari akan ada pertemuan antarpejabat tinggi dan kolega saya dari China mau datang ke sini. Soal Natuna kita katakan sikap pemerintah jelas kita tetap menjaga kedaulatan dan menjaga hak berdaulat. Ada dua hal ya kalau di ZEE itu namanya hak berdaulat kalau di wilayah kita sendiri di wilayah teritori namanya kedaulatan, kita akan jaga itu dua-duanya," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).(dtk)
Komentar

Tampilkan

Terkini