RIDHMEDIA - Nama adalah sesuatu yang sangat penting. Karena yang diomongin sama Allah pertama kali kan bukan ciptaannya, bukan konten, bukan fisik, bukan jism, bukan bentuk, tapi yang Allah omongin kan ism, nama, name.
Misalnya ada doa di Qur’an, lalu kita ngikutin doa yang ada di dalam Qur’an. Kita ngikutin caranya Allah. Bagaimana kemudian sesuatu yang kita ucapkan itu bernilai doa? Kita bisa ngucapin suatu tempat yang pingin banget kita datangi, lalu ikuti akhirannya dengan nama kita.
Misal, pingin kuliah di Oxford University, kita bandrol tuh Oxford University pakai nama kita, jadi Oxford University Yusuf, misalnya. Sering diulang-ulang. Jangan cuma sekali ucap. Makin sering diucap, makin sering Allah dengar, maka makin besar kemungkinan ucapan kita itu jadi kenyataan.
Sama halnya ketika kita berdoa, kita sertakan nama Allah di dalam doa kita. Bukan hanya menyebutkan doa kita, tapi kita sebutkan juga tuh nama Allah di dalamnya. Selipkan nama Allah dalam setiap doa kita. Jangan cuma nyebutin segala macam permintaan kita, jangan cuma ngeluhin segala macam penderitaan kita, tapi lupa nyebutin nama Allah.
Kepada siapa kita berdoa ? Allah.
Siapa yang nanti akan mengabulkan doa kita ? Allah.
Lah kalau kitanya aja lupa nyebut nama Allah, gimana bisa dikabulkan doanya ? Giliran doanya enggak dikabulkan, malah kitanya ngambek sama Allah. Padahal kitanya aja enggak inget sama Allah. Nama Allah tidak disebut dalam doa.
Baik secara tersembunyi, maupun secara tersembunyi. Baik di lisan, maupun di dalam otak. Baik dia secara nampak, maupun secara tidak nampak. Baik secara maktubah, maupun secara ghairu maktubah. Wah, itu sangat mempengaruhi. [kpc]