RIDHMEDIA - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa warga negara Israel tidak bisa melakukan kunjungan ke kerajaan tersebut untuk saat ini. Hal ini mengejutkan karena disampaikan setelah pemerintah Israel untuk pertama kalinya mengumumkan akan mengizinkan warga negaranya bepergian ke Arab Saudi.
Pada Minggu (26/1) waktu setempat, Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri mengatakan warga muslim Israel secara resmi akan diperbolehkan bepergian ke Saudi untuk menjalankan ibadah haji dan umrah. Selama ini jemaah dari Israel melakukan ibadah haji dengan menggunakan dokumen sementara yang dikeluarkan oleh Yordania.
Selain perjalanan ibadah, warga negara Israel, baik muslim maupun yahudi juga diizinkan melakukan perjalanan bisnis dengan syarat mendapat undangan dari instansi resmi Saudi dan memiliki semua dokumen yang diperlukan.
Namun Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kepada CNN pada Senin (27/1) waktu setempat, bahwa untuk saat ini warga Israel tidak bisa diterima di Saudi.
"Kebijakan kami adalah tetap. Kami tidak punya hubungan dengan Israel dan para pemegang paspor Israel tak bisa berkunjung ke kerajaan ini untuk saat ini," kata Menlu Saudi tersebut seperti dilansir AFP, Selasa (28/1/2020).
Belum diketahui bagaimana tanggapan pemerintah Israel atas pernyataan Menlu Saudi ini.
Seperti halnya kebanyakan negara-negara Arab, Saudi tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Israel diketahui memiliki perjanjian perdamaian hanya dengan dua negara Arab -- Yordania dan Mesir -- namun pendudukan Israel di wilayah Palestina telah sejak lama menjadi faktor besar yang mencegah perjanjian serupa dengan negara-negara Arab lainnya.
Namun Israel telah berupaya membangun hubungan dengan negara-negara Teluk dalam beberapa bulan terakhir. [dt]