Ridhmedia - Partai Demokrat (PD) menilai kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke 7 negara dalam 3 bulan adalah merupakan rekor seorang Menhan yang baru menjabat. PD juga mempertanyakan alasan 'diplomasi pertahanan' yang disampaikan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Ini rekor perjalanan seorang Menhan yang baru menjabat. Saya dengar Menhan akan kembali berangkat keluar negeri dengan alasan diplomasi pertahanan," kata Kadiv Hukum dan Advokasi DPP PD, Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Kamis (16/1/2020) malam.
Memang alasan ini sesuatu yang agak kurang bisa diterima dan sedikit janggal. Apa yang mau didiplomasikan oleh Prabowo dengan negara-negara yang dikunjunginya? Adakah sesuatu masalah kita dengan negara tujuan? Tidak juga kan?" sambungnya.
Ferdinand pun menyinggung soal kunjungan Prabowo ke China dan Laut Natuna. Jika alasan yang digunakan Prabowo ke luar negera adalah diplomasi pertahanan, Ferdinand mempertanyakan mengapa China masih arogan di Laut Natuna.
"Jika soal diplomasi tujuannya, bukankah Prabowo sudah ke Cina? Hasilnya apa? Kenapa Cina justru terkesan arogan di Natuna? Padahal jika benar Prabowo melakukan diplomasi pertahanan, mestinya Cina yang sudah dikunjungi oleh Prabowo tidak akan menunjukkan arogansinya di Natuna. Jadi kami tidak bisa menerima alasan melakukan diplomasi itu karena ternyata tak ada hasil. Dan negara yang dikunjungi juga tidak sedang bermasalah dengan kita, lantas apa yang mau dibahas?" ujarnya.
Ferdinand menyarankan Prabowo untuk mengurangi kunjungannya ke luar negeri. Sebab, menurutnya masih banyak pekerjaan di dalam negeri yang harus dituntaskan seperti meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
"Alasan kedua katanya untuk beli senjata. Apakah begitu prosedurnya pembelian senjata? Kan tidak juga. Jadi saya pikir memang Prabowo harus mengurangi jalan-jalannya dan lebih baik fokus memperkuat personil TNI kita serta meningkatkan kesejahteraan prajurit kita. Bukan malah boroskan anggaran pertahanan jalan-jalan keluar negeri. Didalam negeri banyak pekerjaan, lebih baik bereskan yang didalam negeri dululah, kurangi hasrat jalan-jalan keluar negeri," imbuhnya.
Dirangkum detikcom, Prabowo telah berkunjung ke 7 negara sejak dilantik pada Oktober 2019. Prabowo telah mengunjungi Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina dan terbaru Prancis. Juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa kunjungan luar negeri adalah bagian dari diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo.
"Diplomasi pertahanan itu penting sekali. Itu adalah bagian penting konsep besar pertahanan kita, kita hidup di dunia terdiri dari negara-negara yang besar," ujar Dahnil kepada wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).(dtk)