RIDHMEDIA - Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sonny Widjaja membantah tuduhan dugaan korupsi yang dilayangkan pada Asabri. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengomentari hal tersebut.
Menurut Luhut, silakan apabila ada pihak yang ingin membantah soal dugaan korupsi. Namun dia menilai kalau memang korupsi terjadi, tidak ada pihak yang bisa lari menghindar.
Dia menilai korupsi akan kelihatan dari hasil audit pemeriksaan yang dilakukan. Bahkan hingga permainan sahamnya pun akan terpampang.
"Ya bantah sih kan boleh-boleh aja. Kan hasil audit pemeriksaan kan bisa diperiksa itu permainan sahamnya gimana kan, nggak bisa lari," ungkap Luhut ditemui di kantornya, Kamis (16/1/2020).
Luhut sendiri tidak ingin menyimpulkan ada atau tidak praktik korupsi yang diduga menimpa Asabri. Dia memilih untuk menunggu proses hukum dijalankan sampai selesai.
"Kita tidak mau bicara seperti itu (ada penyelewengan). Tetapi kalau ada orang bicara tidak ada (korupsi), biar saja nanti investigasi dari proses hukum itu dijalankan," kata Luhut.
Dari catatan detikcom, Asabri sendiri memiliki masalah yang hampir mirip dengan PT Jiwasraya. Sengkarut masalah kedua BUMN asuransi itu berawal dari investasi ke saham-saham buruk.
Ada satu kesamaan dari portofolio keduanya, yakni berinvestasi di PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP). Entah kenapa saham emiten peternakan ikan arwana berkode IIKP ini begitu menarik bagi Jiwasraya dan Asabri.
Padahal kinerja keuangan perusahaan tersebut begitu mengecewakan, begitu pula dengan kinerja sahamnya. Saat ini harga sahamnya berada di level paling rendah Rp 50 per saham alias saham gocapan.
Jiwasraya sendiri berinvestasi di saham IIKP melalui sederet reksadana. Sementara Asabri tercatat memiliki secara langsung.
Menurut data RTI per 31 Desember 2019, Asabri tercatat memegang saham IIKP sebanyak 1,82 miliar lembar saham atau setara 5,44% dari seluruh modal yang disetor perusahaan.[dtk]