RIDHMEDIA - Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) terus mencari keberadaan tersangka kasus dugaan suap terhadap anggota KPU Wahyus Setiawan, Harun Masiku. Berdasarkan pengakuan sang istri, Hildawati, politikus PDI Perjuangan itu menyamaikan pesan terakhiur pada tanggal 7 Januari sebelum ke Singapura.
"Harun sempat menghubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp pada 7 Januari tengah malam, sekitar pukul 00.00. Dia mengatakan ada di Jakarta. Namun, tidak ada lagi percakapan lanjutan," katanya seperti dikutip dari Gelora.co.
"Saya baru tahu ada masalah pada 8 Januari. Itu pun dari pemilik rental mobil yang bilang bahwa nomor Pak Harun tidak aktif. Hingga kini saya tidak ada kabar lagi,” lanjut Hilda.
Hilda menuturkan kali terakhir bertemu suaminya pada 31 Desember di Makassar. Setelah itu, Harun kembali ke Jakarta dan pada 6 Januari terbang ke Singapura.
”Saya terakhir ketemu malam tahun baru, setelah itu kembali ke Jakarta, lalu ke Singapura tanggal 6 Januari. Waktu ke Makassar, saya yang jemput di bandara, namun tidak menginap di rumah, tetapi di hotel,” kata Hilda.
Perempuan kelahiran Makassar, 1993, itu mengaku pertama mengenal Harun pada 2014. Saat itu dia bekerja di Partai Demokrat dan menjadi staf Harun Masiku. Kala itu Harun mendekati pihak keluarga untuk meminangnya. Hal tersebut disambut baik oleh keluarganya.
Sumber: law-justice.co