Ridhmedia - Diduga merugikan negara senilai total Rp 13,7 triliun, mega skandal perusahaan asuransi pelat merah, PT Jiwasraya menjadi perhatian publik.
Ekonom senior Dr. Rizal Ramli menyebutkan, ujung tombak dari solusi dari polemik mega skandal Jiwasraya seharusnya adalah Otoritas Jasa keuangan (OJK).
RR -karib disapa- melihat hingga saat ini kinerja OJK tidak nampak sama sekali dalam mengatasi masalah Jiwasraya.
Rizal Ramli menjelaskan, jika Presiden Joko Widodo serius menyelesaikan skandal Jiwasraya salah satu hal yang harus segera dilakukan adalah mengganti seluruh pimpinan OJK.
Rizal menilai, petinggi OJK memiliki masalah kapasitas sehingga tidak mampu menyelesaikan Jiwasraya.
"Pak Jokowi harus berani ganti pimpinan OJK. Fungsi utama nggak dijalanin malah gedung towernya ditinggiin. menurut saya harusnya bisa canggih monitoring. Kalau dulu data nggak terintegrasi. Hari ini data sudah terintegrasi, masalahnya pejabat tidak punya kapasitas," tegas Rizal di acara Indonesia Lawyers Club di TvOne dengan tema "Siapa merampok Jiwasraya?" Selasa malam (7/1) seperti melansir rmol.id.
RR menyotohkan, dalam 2 tahun terakhir ada masalah sederhana yang harusnya dibereskan oleh OJK tetapi tidak disentuh sama sekali. Yakni Fintech yang menawarkan pinjaman online dengan bunga tidak wajar dan merugikan nasabah.
"Dua tahun terakhir ada kredit ilegal bunga 1 persen tiap hari. kalau nasabah nggak bisa bayar ia teror temanya. OJK soal sederhana ini saja nggak bisa, padahal hari ini sudah ada big data analisis sangat bisa, tetapi tidak diambil tindakannya," urai mantan Menteri Ekuin era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).[ljc]