Ridhmedia - Pascaterbunuhnya Letnan Jenderal Qassem Soleimani, para pemimpin Iran aktif mengeluarkan pernyataan-pernyataan tajam dan sangat keras ke pihak Amerika Serikat (AS).
Apa saja omongan atau pesan Twitter Presiden Donald Trump, langsung disahuti oleh pihak Iran dengan sangat garang dan menyakitkan hati.
Rabu (8/1) ini misalnya, setelah menembakkan 22 rudal ke pangkalan militer AS di Irak, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan keras bahwa serangan itu ditujukan untuk menampar muka AS.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Iran Hassan Rouhani juga bersuara tak kalah keras.
Ia mengatakan,"AS boleh saja memotong jari tangan Soleimani, tapi kami akan balas dengan memotong kaki Amerika. Kami akan menendang mereka keluar dari kawasan," kata Rouhani, Rabu (8/1).
Perang kata-kata antara pemimpin AS dan Iran menjadi bagian dari perang urat syaraf atau psy war dalam konflik kedua negara.
Tapi kedua negara ini harus diingatkan agar masing-masing pihak segera dapat menahan diri. Perkecil dan tutuplah semua celah serta ruang yang dapat menimbulkan perang.
Berdamai mungkin sulit diwujudkan dalam waktu yang cepat. Namun, satu hal, Iran dan AS jangan mengorbankan warga dunia dalam peperangan yang sedapat mungkin harus dicegah. (Rmol)
