Ridhmedia - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj kembali menyinggung posisi Menteri Agama yang bukan berlatar belakang dari Nahdlatul Ulama (NU).
Dilansir dari Indonesiainside.id, Minggu (12/1/2020), padahal, menurutnya, sejak zaman Soekarno dan pascareformasi, posisi Menag selalu ditempati oleh kader NU.
“Sejak dulu Kementerian Agama selalu dari NU, hanya sejak zaman Pak Harto berubah. Termasuk pascareformasi (Menag) selalu dari NU. Nah sekarang apa Menagnya dari NU?” kata Said dalam sambutan pengukuhan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) di kantor PGI, Jakarta.
Namun dia bersyukur Indonesia tetap mempertahankan Kementerian Agama dalam nomenklatur kabinet. Kemenag, ujarnya, menjadi manifesto bahwa negara ini berlandaskan Pancasila dan agama.
Said Aqil selaku Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) memimpin pemgukuhan 20 organisasi masyarakat (ormas) lintas agama. Sebanyak 15 di antaranya berasal dari ormas Islam.
Ormas Matakin, PGI, Permabudhi, dan Walubi ikut serta dalam pengukuhan LPOK. Dari ormas Islam, antara lain, Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam, Persis, Mathlaul Anwar, Perti, Al Ittihadiyah, Adz-Dzikra, Himpunan Bina Mualaf, Ikadi, PUI, Nahdlatul Wathan, dan Al Washliyah.[ljc]