Ridhmedia - Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Aa Umbara Sutisna tidak bisa menutupi kegeramannya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pasalnya, proyek tersebut telah merusak akses jalan dan membuat aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.
Umbara naik pitak lantaran dirinya yang selalu dikambinghitamkan warga atas kerusakan yang terjadi, sementara PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai pengelola tidak tanggung jawab.
Kegeraman memuncak lantaran underpas Padalarang yang merupakan jalur utama menuju pusat Pemerintahan KBB serta jalan alternatif menuju Lembang tak pernah dilanda banjir sebelum adanya proyek KCJB.
Namun, setelah hujan lebat sejak pukul 16.00 hingga 17.15 banjir merendam kawasan tersebut hingga ketinggian 1,5 meter.
“Pemda KBB sangat rugi, sangat dirugikan! Bahkan yang tidak mengerti itu menyalahkan bupati. Tidak pernah ada banjir sebelum ada proyek KCIC,” ucap Umbara di sekitar lokasi banjir Underpass Padalarang, Selasa (31/12).
Umbara bahkan menuntut PT KCIC menyelesaikan persoalan banjir di Padalarang. Apabila PT KCIC tidak menyelesaikan, pihaknya bersama masyarakat Padalarang sepakat untuk menghentikan megaproyek KCJB.
“Kalau ini tidak dibereskan dan malam ini orang KCIC harus datang. Dan kami sepakat proyek ini harus distop,” tegasnya seperti dikutip RMOLBanten.
Namun demikian, sikap Umbara melunak setelah PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku pihak pengelola menemui dirinya.
Umbara turut meluruskan bahwa saat meninjau lokasi banjir di Underpass Padalarang, dirinya bukan hendak menghentikan proyek nasional yang ditarget rampung pada pada 2021 tersebut, melainkan hanya memanggil pengelola, dalam hal ini PT KCIC.
“Dipanggil, bukan disetop, jadi dipanggil. KCIC sudah datang kemarin, dan sekarang sesudah saya keliling Cipeundeuy, mudah-mudahan ada komunikasi. Nanti dikumpulkan sama PU (Dinas Pekerjaan Umum) dibetulin,” tegasnya di Perumahan Cimareme Indah, Rabu (1/1). [rmol]