′Serangan′ Bertubi-Tubi Amerika Serikat untuk Iran

Ridhmedia
11/01/20, 07:13 WIB

Ridhmedia - Setelah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) diserang puluhan rudal balistik milik Iran, AS sedikit demi sedikit memperlihatkan balas dendamnya. Bukan dengan perang militer atau peralatan tempur, AS punya cara lain untuk membalas perbuatan Iran.

Konflik AS dengan Iran tak ada henti-hentinya. Berikut serangan-serangan Amerika Serikat membalas Iran:

Berawal dari Dibunuhnya Panglima Garda Revolusi Iran

Tewasnya Mayor Jenderal Qassim Sulaimani tak lepas dari perintah Presiden AS Donald Trump. Hal itu dikarenakan Trump menyebut Sulaimani sebagai tokoh terorisme terbesar di dunia. Panglima Garda Revolusi Iran itu tewas karena serangan drone ke Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1).

Tewasnya Sulaimani membuat pemerintah dan masyarakat Iran geram. Janji-janji balas dendam diucapkan. Kemudian pada Rabu (8/1) Iran menembakkan rudal balistik ke arah dua pangkalan militer AS, Al-Assad dan Irbil.

AS Beri Sanksi Ekonomi Kepada Iran

Mengetahui dua pangkalan militer AS ditembak rudal balistik, Presiden AS Donald Trump langsung berencana memberi sanksi ekonomi untuk Iran. Sebelumnya, Trump sudah pernah memberikan sanksi ekonomi pada Iran pada 2018. Imbasnya, ekonomi Iran sempat goyah. Kala itu, Trump melarang Iran mengekspor minyak Iran ke negara-negara lain.

"Kami terus mengevaluasi opsi untuk menanggapi agresi Iran, Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi sebagai hukuman tambahan pada rezim Iran," kata kata Trump dalam pidato singkat Gedung Putih dilansir CNBC.

AS Tuduh Iran Bertanggungjawab Atas Jatuhnya Pesawat Boeing

Pesawat jet Boeing 737 jatuh di Iran pada Rabu pagi (8/1) waktu setempat. Pesawat itu membawa 167 penumpang dan 9 awak kabin. Keseluruhan penumpang dan awak kabin dilaporkan tewas.

Dilansir dari laman Bloomberg, Rabu (8/1), pesawat itu jatuh tak lama usah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini akibat kesalahan teknis. Pesawat Boeing itu tengah menuju Kiev, Ukraina.

Sejumlah negara menuduh Iran menembak pesawat tersebut, yakni Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) memiliki bukti yang menunjukkan pesawat Maskapai Internasional Ukraina yang jatuh di Iran pada Rabu. Menurut intelijen, pesawat tak sengaja ditembak jatuh oleh rudal Iran.

Sumber, yang mendapat informasi tingkat tinggi dari biro intelijen AS, mengatakan bukti tersebut termasuk foto satelit dan sadapan komunikasi.

Tak hanya AS, sumber intelijen Kanada juga menyebutkan hal yang sama. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan sumber intelijen negaranya juga menyalahkan Iran atas serangan rudal tak disengaja tersebut.

"Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber, termasuk sekutu kami dan sumber-sumber kami. Bukti mengindikasikan pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Iran. Ini mungkin tak sengaja," kata Trudeau.

Iran Desak Semua Pihak, Termasuk AS Terlibat Investigasi Kecelakaan Pesawat

Iran mendesak semua pihak terlibat, termasuk perusahaan penerbangan Amerika Boeing, berkontribusi dalam investigasi jatuhnya pesawat penumpang Ukraina di Iran pada Rabu. Pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran menuju Kiev, Ukraina. Seluruh penumpang dan awak kabin yang berjumlah 176 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Berdasarkan regulasi internasional, perwakilan dari badan penerbangan sipil dari negara di kecelakaan terjadi (Iran), badan penerbangan sipil dari negara yang menerbitkan sertifikat kelaikan terbang (Ukraina), pemilik maskapai (Ukraine International Airlines), perusahaan pembuat pesawat (Boeing Co.), dan pembuat mesin pesawat (CFM International) bisa terlibat dalam proses investigasi. Seorang delegasi dari Ukraina telah berada di Iran. Kami memanggil Boeing Co untuk mengirim perwakilannya untuk berpartisipasi dalam proses membaca data kotak hitam," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (10/1) pagi, dilansir dari laman Press TV.

"Kami juga menyambut baik keterlibatan semua negara yang kehilangan warga negaranya dalam kecelakaan."

Iran Sebut AS Bohong Besar Soal Klaim Punya Bukti Pesawat Boeing Jatuh karena Rudal

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei membantah klaim Amerika Serikat yang menyatakan rudal milik Iran telah menembak jatuh pesawat Boeing.

"Tidak ada yang akan bertanggung jawab atas kebohongan besar begitu diketahui bahwa klaim itu palsu".

"Sangat disayangkan bahwa operasi psikologis pemerintah AS, dan mereka yang mendukungnya secara sadar dan tidak sadar, menambah kesedihan pada keluarga korban yang sedang berduka dan mengorbankan mereka untuk tujuan tertentu dengan menyebarkan kekeliruan seperti itu," lanjutnya.[mdk]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+