RIDHMEDIA - Serangan udara yang disebut dilakukan sekutu rezim Suriah, Russia, menewaskan 5 warga sipil di benteng pertahanan oposisi barat laut negara tersebut. Empat orang di antaranya adalah satu keluarga.
Dikutip dari AFP, Minggu (19/1/2020), kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan 3 anak-anak termasuk dalam korban tewas dalam serangan pada Jumat malam di desa Bala, wilayah Idlib yang dikelola jihadis.
"Seorang pria, istrinya dan dua gadis kecil mereka jadi korban tewas," kata kepala kelompok yang berbasis di Britania Raya itu, Rami Abdel Rahman.
Koresponden AFP di rumah sakit area tersebut menyaksikan jasad dua anak-anak yang dibungkus selimut tebal musim dingin.
Koresponden itu mengatakan serangan tersebut menciptakan kawah reruntuhan besar di dekat rumah berlantai dua. Seorang petugas penyelamat menemukan boneka mainan di dalam gedung itu.
Kelompok pemantau yang mengandalkan sumber di dalam Suriah untuk mendapatkan informasi mengatakan mereka memastikan siapa yang bertanggung jawab atas serangan udara itu berdasarkan pola penerbangan serta pesawat dan juga amunisinya.
Pada Kamis lalu, Rusia telah membantah telah meluncurkan operasi tempur di wilayah tersebut sejak dimulainya gencatan senjata yang disebut dimulai sejak 9 Januari.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan membahas serangan terbaru di barat laut Suriah pada hari Minggu dengan Vladimir Putin.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan menggusur lebih dari setengah populasi negara itu sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap unjuk rasa anti-pemerintah.(dtk)