Ridhmedia - Media pemerintah Iran menayangkan cuplikan rekaman video saat suatu pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dibombardir. Itu merupakan salah satu dari dua target serangan rudal Iran atas instalasi militer AS di Irak pada Rabu dini hari 8 Januari 2020.
Stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV, sore tadi menayangkan cuplikan rekaman serangan roket tersebut dalam akunnya di Twitter. Disebutkan bahwa serangan roket Iran itu menggempur fasilitas Angkatan Udara Irak yang jadi pangkalan militer AS Ain al-Asad di Provinsi Anbar.
Dalam postingan itu ditulis pula tagar #DecisiveResponse dan #SoleimaniAssasination. Ini menegaskan bahwa gempuran roket tersebut merupakan aksi balasan Iran setelah komandan pasukan elite mereka, Qasem Soleimani, dibunuh AS dalam serangan drone di Irak pada 3 Januari 2020.
Stasiun televisi Iran juga menayangkan rekaman saat rudal-rudal tersebut ditembakkan menuju sasaran di Irak. Menurut kantor berita Fars, rudal yang digunakan Iran adalah Fateh 313. Ini adalah tipe rudal jarak pendek darat-ke-darat, yang mampu menjangkau sasaran hingga 500 km.
UPDATESee the moment missiles fired from #Iran hit targets in #AinAlAssad airbase.#DecisiveResponse#SoleimaniAssassination pic.twitter.com/5uCV39NwHJ
— Press TV (@PressTV) January 8, 2020
Iran pun sebelumnya mengklaim telah membunuh 80 personel militer AS lewat serangan rudal. Roket-roket itu ditembakkan Iran ke pangkalan militer AS Ain al-Asad di Provinsi Anbar dan di Erbil, Irak, pada Rabu dini hari tadi.
Pihak berwenang AS masih mengecek kebenaran klaim Iran atas jumlah korban jiwa tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Sarif, seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency menyatakan bahwa Teheran telah melancarkan "tindakan yang terukur".
Ini untuk membalas pembunuhan AS atas Jendera Qasem Soleimani pekan lalu. Kendati demikian, menurut Sarif, serangan rudal itu tidak berarti Iran mau memicu perang dengan AS. []
