Ridhmedia - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah berduka. Wakil Ketua Umum MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas meninggal dunia.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Yunahar Ilyas.
Ketua Hubungan Kerja Sama Internasional PP Muhammadiyah ini mengaku tidak bisa mengantar jenazah Yunahar Ilyas karena dia sedang berada di Makkah.
“Saya tak bisa mengantarkan jenazahnya karena sedang di Makkah dalam perjalanan ke Jordania,” kata KH Muhyiddin Junaidi kepada Pojoksatu.id, Jumat (3/1/2020).
Muhyiddin mengaku sangat kehilangan sosok Yunahar Ilyas.
“Saya sangat kehilangan beliau, sebagai sahabat karib, sering bertukar pikiran dan pergi bersamanya ke luar negeri,” tambah Muhyiddin.
Muhyiddin menyebut Yunahar adalah seorang ulama yang konsisten dengan sikapnya yang sesuai dengan ajaran agama.
“Ia hidup dgn penuh kesederhanaan dan egaliter dalam menjaga persahabatan,” katanya.
“Saya bersaksi ia adalah orang baik dan semoga termasuk ahlul jannah,” tandas Muhyiddin.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir juga menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Yunahar.
Haedar mengenang Yunahar sebagai sosok ulama yang cerdas dan menjadi teladan bagi umat.
“Saya telah lama berkawan dan berinteraksi secara intens dengan Prof Yunahar sejak tahun 1980an, banyak teladan yang baik yang dapat diambil dari beliau,” kata Haedar.
Haedar menyebut Yunahar memiliki penguasaan ilmu agama yang mendalam, khususnya di bidang tafsir. Ia juga piawai bertabligh sehingga mudah dicerna umat, ramah dan mudah bersahabat, serta sangat hati-hati dalam bersikap.
Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah sungguh kehilangan figur ulama yang santun dan menjunjung akhlak mulia.
“Beliau rutin mengajar tafsir di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta serta dikenal ringan hati untuk memberi pengajian ke manapun,” tandas Haedar.[psid]