Peter Gould Mualaf Yang Berdakwah Lewat Seni Digital

Ridhmedia
30/11/12, 19:06 WIB

Peter Gould lahir di Sydney, Australia dan menetap di kota itu selama hampir 29 tahun. Minatnya pada dunia seni, khususnya disain grafis, membuatnya menjadi salah seorang seniman disain grafis dan digital level internasional. Klien-kliennya yaitu perusahaan-perusahaan besar dan orang-orang populer dari seluruh dunia, ibarat Yusuf Islam, Sami Yusuf dan Zaytuna College.

Tidak cuma itu, Peter juga sedang membangun perjuangan busana muslim kontemporer, menerbitkan buku untuk bawah umur dan menjadi konsultan disain bagi kliennya dari banyak sekali negara. Tapi, yang membanggakan yaitu Peter seorang muslim.

Ia mulai berguru Islam pada tahun 2002, ketika dia mulai sering bepergian ke negara-negara muslim. “Saya sangat terinspirasi dengan kota-kota bau tanah ibarat Granada, Fes dan Damaskus. Pengalaman itu memperkaya batin aku dan membuka cakrawala bagi dunia kreativitas saya, Alhamdulillah,” kata Peter.

Ia mengungkapkan, “Ketika berkunjung dan berguru di negara-negara Timur Tengah, aku jatuh cinta dengan elemen-elemen disain dan tradisinya yang artistik, yang dibangun semenjak berabad-abad lalu. Saya memotret banyak hal dan berusaha untuk menyerap detil-detilnya–kaligrafi yang luar biasa, kubah-kubah, ubin, lengkungan dan warna-warna yang cerah– benar-benar mengagumkan dan inspiratif.”

“Saya terdorong untuk memasukkan semua yang aku lihat ke dalam pekerjaan aku dan mengkombinasikannya dengan proyek-proyek disain grafis dan karya seni yang aku buat,” sambung Peter.

Ia memuji karya seni islami yang menurutnya mempunyai spektrum yang sangat kaya. Peter sangat mengagumi hasil kaligrafi dan disain-disain masjid dari tradisi Cina. “Berbeda sekali dengan Turki dan Andalusia yang bergaya Spanyol. Saya kira, aku sedang memikirkan sebuah disain bergaya Australia!” ujar Peter antusias.

Kekagumannya pada seni disain islami yang mendorongnya mempelajari Islam, membuatnya tak lama-lama untuk segera memeluk Islam. Pada tahun yang sama, tahun 2002, dia memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi seorang muslim.

Ditanya ihwal perkembangan seni dan disain di dunia muslim ketika ini, Peter beropini bahwa generasi muda muslim ketika ini haus dengan hasil karya seni dan disai kontemporer yang berkualitas. Masalahnya, tidak banyak generasi muda muslim yang menekuni atau menentukan berprofesi di dunia seni kreatif dibandingkan profesi-profesi lainnya.

Untuk itu, Peter mendirikan Creativity & the Spiritual Path, yang mengkordinir banyak sekali ekspo seni karya seniman muslim yang berbakat. Sejauh ini, dia sudah menggelar banyak sekali ekspo di San Francisco, Toronto dan di Sydney. Sambutan masyarakat atas ekspo seni itu ternyata luar biasa.

“Saya harap, inisiatif semacam ini akan membantu seniman-seniman muslim semoga mendapat rasa percaya diri dan penghormatan, ibarat yang mereka tahu dalam fatwa Islam,” ujar Peter.

Baru-baru ini, Peter meluncurkan proyek barunya yang diberi nama Artizaan, sebuah merek busana muslim, yang menggabungkan ide gaya busana islamic Timur dan Barat.

“Disain produk busana muslim ini mewakili para muslim, ibarat saya, bukan mereka yang mengenakan produk CK, Levi atau Gap. Alhamdulillah, proyek ini dapat terwujud berkat kerjasama dengan Artizara di Los Angeles, dan seorang teman aku berjulukan Haji Noor Deen, dia seniman kaligrafi. Sejauh ini, penerimaan atas produk ini cukup menggembirakan,” papar Peter.

Sebelum ini, Peter membantu sejumlah publik figur untuk menciptakan banyak sekali disain grafis. Pembuatan sampul album Sami Yusuf, pembuatan situs Zaytuna College dan dan pembuatan disain untuk Yusuf Islam yaitu proyek yang paling berkesan untuknya.

“Suatu kehormatan buat saya, bekerja untuk orang-orang inspiratif dan berkontribusi pada perubahan yang positif bagi dunia,” tandas Peter. (kw/MV)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+