Kisah Pria Penghuni Surga

Ridhmedia
30/11/12, 18:49 WIB

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah Swt. serta sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Saw. sebab beliaulah kita semua sanggup menemukan cahaya Islam yang menerangi segenap hati yang kelam menuju hati yang terperinci benderang yang terpancar dari hati yang terdapat iman.

Pada kesempatan yang senang ini atas segala limpahan rahmat dan nikmat dari Allah Swt. saya akan menyebarkan dongeng dan kisah Islami kembali, ialah perihal "Laki-Laki Penghuni Surga". Semoga bermanfaat dan selamat membaca......


Pada suatu hari, sahabat Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhu bersama Rasulullah Saw. dan para sahabat yang lain sedang duduk di halaman samping (teras) masjid. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda,

"Akan datamg kepada kalian kini ini, seorang pria penghuni surga."

Tidak usang kemudian sehabis Rasulullah berkata memberitahu kepada para sahabat, masuklah seorang pria dari kaum Anshar dengan bekas air wudhu yang menetes dari wajah dan janggutnya. Keesokan harinya Rasulullah mengulangi perkataan yang pernah ia katakan menyerupai kemarin. Kemudian Abdullah bin Amr mengira atau menduga jika yang tiba kali ini bukanlah orang yang kemarin. Tidak usang sehabis itu tiba lagi orang yang sama menyerupai kemarin dengan keadaan yang sama persis menyerupai kemarin dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan memetes pada janggutnya. Hari ketiga berkata menyerupai dua hari yang kemudian dan yang tiba tetap orang itu juga.

Kemudian sehabis itu Rasulullah Saw. pergi, kemudian Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti pria dari belakang hingga hingga kerumah pria itu. Abdullah bin Amr kemudian mencari cara biar bisa mengetahui amalan apa yang sanggup menciptakan pria itu mendapat derajat yang tinggi sebagai penghuni nirwana menyerupai yang telah disabdakan Rasulullah Saw.

Lalu Abdullah bin Amr menghampiri dan berkata kepada pria itu,

"Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian saya bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Jika engkau setuju, saya mau tinggal bersamamu selama tiga hari." Kata Abdullah bin Amr

Laki-laki itu kemudian menjawab, "Ya, silakan!".

Selama Abdullah bin Ash berada dirumah pria itu dan mengamati cara ibadah dan amalan apa yang lakukan, ternyat Abdullah bin Ash tidak melihat amalan khusus yang istimewa. Laki-laki itu tidak pernah berdiri malam untuk shalat Tahajjud, tapi ia hanya mendengar setiap kali pria itu terbangun selalu membaca zikir dan takbir, ia gres berdiri dari tidurnya saat waktu shalat subuh tiba. Pada siang harinya pria itu tidak pernah berpuasa sunnah. Selain itu Abdullah tidak pernah mendengar pria itu berbicara, kecuali yang baik-baik saja.

Setelah tiga hari telah berlalu, Abdullah mohon izin pulang, sebab ia tidak melihat suatu keistimewaan amalan yang dikerjakan oleh pria itu. Kemudian Abdullah bin Ash berkata:

"Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara saya dan ayahku. Tujuan saya menginap dirumahmu, sebab saya ingin tahu amalan yang membuatmu menjadi penghuni surga, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. Dengan melihat amalanmu itu saya akan menirunya supaya bisa menjadi sepertimu. Ternyata kamu tidak terlalu banyak bersedekah kebaikan. Apakah bahu-membahu hingga kamu bisa mencapai sesuatu yangdikatakan oleh rasulullah Saw.?"

"Aku tidak mempunyai amalan, kecuali semua yang telah engkau lihat sendiri." Jawab pria itu

Ketika Abdullah bin Ash keluar beberapa langkah dari rumah pria itu, pria tersebut memanggilnya, seraya berkata:

"Benar, amalanku hanya yang engkau lihat, tetapi saya tidak pernah berbuat curang kepada seorangpun darim kaum muslimin ataupun lainnya. Aku juga tidak iri kepada seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt. kepadanya.!"

Abdullah bin Ash kemudian berkata:

"Kemungkinan amalan iniklah yang membuatmu mendapat derajat yang tinggi. Dan inilah amalan yang sangat sulit untuk dilakukan."

Demikianlah kisah ini diceritakan kembali, semoga kita juga sanggup mencapai derajat yang tinggi dan menjadi jago (penghuni) surga, walau tidak dengan amalan yang demikian. Karena banyak jalan menuju surga.

terima kasih telah berkunjung di blog ini dan semoga semuanya sanggup memberi manfaat untuk kita semua. Amin Ya Robbal 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+