Tiga Doa Yang Terkabul

Ridhmedia
26/11/12, 18:02 WIB

Suatu hari Saham bin Munjab merasa beruntung alasannya berada satu pasukan dengan Alla'bin Hadhrami. Saham sangat ingin tau dengan Alla', alasannya banyak orang yang menyampaikan bahwa Alla' ialah pembawa keberuntungan. Setiap peperangan yang di ikuti oleh Alla' bin Hadhrami niscaya mendapat kemenangan. Selain itu, Alla' juga sangat dikenal sebagai orang yang doanya selalu terkabul.

Dalam perjalanan misi militer tersebut, tanpa sengaja Saham bin Munjab mendengar doa yang dipanjatkan oleh Alla' bin Hadhrami sehabis shalat berjamaah. Adapun doa yang dibaca oleh Alla' bin Hadhrami adalah,

"Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, bekerjsama saya ialah hamba-Mu dan di jalan-Mu untuk memerangi musuh-musuh-Mu. Maka, limpahkanlah kepada kami air untuk diminum, untuk berwudhu, dan bersuci dari kotoran atau hadats. Bilamana kami meninggalkan kawasan ini, maka janganlah Engkau jadikan nasib menyerupai ini kepada siapapun, selain kami."

Setelah beberapa waktu, rombongan pasukan muslimin menemukan air sungai yang mengalir deras. Kemudian pasukan muslimin mengambil air untuk keperluan eksklusif dan bekal dalam perjalanan.

Saham bin Munjab sengaja meninggalkan kawasan minumnya dengan tujuan menguji doa Alla' bin Hadhrami. Apakah dikabulkan Allah atau tidak.

Setelah melaksanakan perjalanan yang jauh itu, kira-kira satu mil perjalanan dari sungai tersebut, Saham meminta izin kepada komandan pasukan muslimin untuk mengambil kawasan air minumnya yang ketinggalan di sungai tadi. Setelah diperbolehkan ia kembali ketempat tersebut.

Di tem[at itu Saham bin MUnjab sanggup menemukan kawasan air minumnya, tapi sungainya telah berubah, yang tadinya air sungai itu berlimpah sekarang sudah kering dan tidak ada air sama sekali. Bahkan sedikitpun tidak meninggaklkan sisa.

Setelah melaksanakan perjalanan yang panjang dan sangat melelahkan itu, pasukan muslimin hingga ke medan perang. namun ada yang menahan, yaitu terhalang oleh sebuah lautan yang memisahkan antara mereka dan musuh.

Dalam keadaan menyerupai itu, Saham mendengar Alla' bin Hadhrami berdoa,

"Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Agung, bekerjsama saya ialah hamba-Mu, dan dijalan-Mu kami memerangi musuh-Mu. Maka, berilah kami jalan untuk menuju musuh-Mu."

Setelah berdoa Alla' mengajak pasukan muslimin menyeberangi lautan. Yang sungguh menakjubkan ialah pelana kuda yang dikendarai oleh pasukan muslimin tidak berair sama sekali hingga keluar dari air bahari dan ke garis musuh.

Setelah peperangan berakhir dan dimenangkan oleh pasukan muslimin, kemudian mereka kembali pulang. dalam perjalanan pulang tersebut Alla' bin Hadhrami jatuh sakit dan meninggal dunia. Karena tidak ada air, Alla' dikuburkan dengan pakaian yang dikenakan tanpa dimandikan.

Pasukan muslimin kemudian melanjutkan perjalanan pulang sehabis memakamkan mayit alla' bin Hadhrami. Tak usang kemudian ditengah perjalanan mereka menemukan sumber mata air, di antara mereka ada yang berinisiatif kembali ke pemekaman Alla' bin hadhrami dengan tujuan mengambil jenazahnya untuk dimandikan dan dikubur kembali.

Namun, dikala mereka menggali kuburan Alla' jenazahnya sudah tidak ada lagi, tetapi tidak ada gejala ada yang menggalinya atau dimakan binatang buas. Kemudian salah satu diantara mereka ada yang angkat cerita, bahwa ia pernah mendengar Alla' bin hadhrami berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berbunyi:

"Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Agung, sembunyikanlah jenazahku./ Jangan Engkau biarkan seorang pun melihat auratku."

Setelah mendengar kisah tersebut, pasukan muslimin setuju untuk melanjutkan perjalanan pulang. Saham bin Munjab pun yakin, bahwa Alla' bin Hadhrami ialah adalah orang yang bertakwa, sehingga doanya selalu terkabul. Karena hal itu terbukti dengan Ketiga doanya tersebut telah dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala Robbul 'Alamin.

Demikianlah kisah ini diceritakan kembali dengan tujuan semoga kita semua sanggup meyakini wacana kekuatan sebuah doa dalam kisah yang telah diceritakan kembali oleh Ustadz Lutfil Kirom az- Zumaro dalam bukunya yang berjudul : Kisah Paling Menggugah 1001 keajaiban Ketakwaan. Penebit : Najah.
Komentar

Tampilkan

Terkini