Surga yakni taman kebahagiaan dan kesenangan yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang tepat tanpa sedikitpun kekurangan. Surga merupakan suatu daerah yang berada di alam alam abadi yang hanya Allah SWT. berikan kepada orang-orang yang beriman. Suatu daerah yang penuh dengan keindahan, kemewahan, kemegahan, kenikmatan, kelezatan, dan kebahagiaan yang tiada tara dan yang belum pernah terdengar oleh indera pendengaran dan sekali-sekali tidak pernah terlintas dalam hati.
Mengenai luasnya nirwana hanya Allah sajalah yang Maha mengetahuinya secara pasti, tetapi untuk mengetahui citra ihwal berapa bekerjsama luas nirwana itu. Allah swt, berfirman :
"Dan bersegeralah kau kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada nirwana yang luasnya, seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali8 Imran : 133)
Sebagaimana kita ketahui bahwa langit itu ada tujuh lapis dan begitu pula dengan bumi. Maka kalau kita bayangkan alangkah luasnya nirwana itu. Kita juga akan mendapat citra ihwal luasnya nirwana dari hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa satu pohon di surga, naungannya amatlah luas, sehingga seorang pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi sekalipun tidak akan sanggup mencapai pangkal dari selesai bayangan pohon tersebut.
Dari Abu Hurairah dan Sahl bin Sa'ad dari Rasulullah Saw, dia bersabda : "Sesungguhnya di dalam nirwana ada sebatang pohon yang meskipun penunggang kuda berlari dalam bayangannya selama seratus tahun, ia belum sanggup mencapai selesai bayangannya." (HR. Muslim)
Disebutkan juga dalam salah satu hadis bahwa daerah yang diperuntukkan bagi orang yang terakhir masuk surga, sehabis mereka dikeluarkan Allah dari dalam neraka amatlah luas.
Abdullah bin Mas'ud ra. berkata : Rasulullah Saw, bersabda : "Sesungguhnya saya mengetahui ihwal penghuni neraka terakhir yang keluar dari neraka dan penghuni nirwana terakhir yang masuk surga, yaitu seseorang yang keluar dari neraka sambil merangkak. Kemudian Allah berkata kepadanya: 'Pergilah dan masuklah Anda ke dalam surga.' Maka ia mendatanginya, kemudian membayangkan bahwa nirwana telah penuh. Maka orang itu kembali dan berkata: 'Tuhanku,aku telah mendapati nirwana sudah penuh.' Kemudian Allah azza wa jalla berkata: 'Pergi dan masuklah ke dalam surga, alasannya bagi Anda nirwana menyerupai dunia dan sepuluh kali lipat darinya atau Anda mendapat menyerupai sepuluh kali dunia.' Orang itu berkata: 'Apakah Engkau mengejekku atau mentertawakanku, sedang Engkau yakni Raja? Abdullah berkata: 'Aku melihat Rasulullah Saw. tertawa sampai gigi gerahamnya terlihat.' Kemudian dikatakan : 'Itu yakni penghuni nirwana yang terendah derajatnya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain yang masih diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud ra. Hadis ini cukup panjang, tetapi cukuplah kiranya sanggup menjadi renungan, bahwa Dia yang membuat nirwana dan dia pula yang mengetahui ihwal luas nirwana itu.
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : "Orang yang terakhir masuk nirwana ialah seorang yang, sekali ia berjalan dan sekali ia berjatuh dan sekali ia ditampar api. Setelah melewatinya, ia menoleh ke neraka, dan berkata: 'Maha Suci Allah yang telah menyelamatkan saya darimu, Allah telah memberiku sesuatu yang tidah diberikan oleh-Nya kepada seorangpun dari orang-orang terdahulu dan yang akhir.' Kemudian diangkat sebatang pohon untuknya. Ia berkata: 'Ya Tuhanku, dekatkan saya ke pohon ini biar saya sanggup berteduh dibawah naungannya dan minum dari airnya.' Maka Allah Azza wa jalla berkata: 'Hai anak Adam, barangkali kalau Aku memberikannya kepada Anda, Anda akan meminta yang lain dariku?' Orang itu menjawab: 'Tidak, wahai Tuhanku.' Ia berjanji untuk tidak minta selain itu kepada-Nya. Allah Azza wa jalla memaafkannya, alasannya Dia melihat orang itu tidak sanggup bersabar. Maka Allah Ta'alaa mendekatkannya dari pohon itu sampai ia berteduh dengan naungannya dan minum dari airnya. Kemudian ditegakkan baginya sebatang pohon yang lebih anggun dari pohon pertama. Orang itu berkata: 'Ya Tuhanku, dekatkan saya pada pohon ini biar saya sanggup minum airnya dan berteduh dibawah naungannya. Aku tidak meminta kepada-Mu selain itu.' Maka Allah Swt. berkata: 'Hai anak Adam, bukankah Anda telah berjanji kapada-Ku untuk tidak minta kepada-Ku selain yang tadi?' Kemudian Allah berkata:'Jika Aku mendekatkan Anda pada pohon itu, sanggup jadi Anda akan minta yang selain itu?' Maka orang itu berjanji kepada-Nya untuk tidak minta kepada-Nya selain itu. Allah Swt. memaafkannya, alasannya Dia melihat orang itu tidak memiliki kesabaran. Lalu Allah Swt. mendekatkan dia pada pohon itu sampai ia berteduh dengan naungannya dan minum dari airnya. Kemudian ditegakkan baginya sebatang pohon di pintu surga, pohon itu lebih anggun dari dua pohon pertama. Orang itu berkata: 'Ya Tuhanku, dekatkan saya pada pohon ini biar saya sanggup berteduh dibawah naungannya dan minum dari airnya. Aku tidak minta kepada-Mu dari yang selain itu.' Allah berkata: 'Hai anak Adam, bukankah Anda telah berjanji kepada-Ku untuk tidak minta kepada-Ku selain yang itu tadi?' Orang itu menjawab: 'Benar, ya Tuhanku. Aku tidak minta kepada-Mu selain yang itu.' Lalu Allah Azza wa jalla memaafkannya, alasannya Dia melihat bahwa orang itu tidak memiliki kesabaran. Maka Allah mendekatkannya pada pohon itu, dikala Allah mendekatkannya pada pohon itu, orang itu mendengar suara-suara penghuni surga. Maka orang itu berkata: 'Ya Tuhanku, masukkan saya kedalamnya.' Allah berkata: 'Hai anak Adam, apa yang mengakibatkan Anda ridha kepada-Ku. Apakah ridha bila Aku memberi Anda (laksana) dunia ditambah yang menyerupai itu?' Orang itu menjawab: 'Ya Tuhanku, apakah Engkau mengejekku sedang Engkau Tuhan semesta alam?' Ibnu Mas'ud tertawa, kemudian berkata: 'Kenapa kalian tidak bertanya kepadaku mengapa saya tertawa?' Para sahabat berkata:'Mengapa Anda tertawa?' Ibnu Mas'ud menjawab: 'Demikianlah Rasulullah Saw. tertawa.' Para sahabat juga bertanya: 'Mengapa Anda tertawa, ya Rasulullah?'. Rasulullah menjawab: 'Karena Tuhan semesta alam tertawa dikala orang itu berkata:'Apakah Engkau mengejekku sedang Engkau yakni Tuhan semesta alam?' Maka Allah menjawab: 'Aku tidak mengejekmu, tetapi Aku berkuasa melaksanakan apa yang Aku kehendaki.'" (HR. Muslim)
Demikianlah kiranya citra ihwal luasnya nirwana yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. yang diambil dari ayat-ayat Al-Quran dan beberapa hadis sebagaimana telah diterangkan diatas. Semoga sanggup memberi manfaat untuk kita semua. Wa Allahu a'lam bish showab.