Asal Kejadian Insan (Tanda Kebesaran Allah Swt)

Ridhmedia
21/04/14, 18:30 WIB


Pernahkah kita memikirkan dari mana kita berasal, dari apa kita diciptakan, untuk apa kita hidup dibumi, dan kemana akan pergi saat kita telah meninggalkan dunia ini. Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini hanya sekedar mengingatkan supaya kita tidak lupa wacana asal kejadian kita, kemudian kembali lagi atas pertanyaan tersebut!.

Ada dua pokok yang harus kita ketahui, yaitu wacana asal kejadian manusia, dan yang kedua wacana cara kembali kepada Allah. Sesungguhnya insan itu diciptakan oleh Allah dengan kalam-Nya dan tujuan Allah membuat insan yakni untuk menampakkan keindahan yang ada pada diri-Nya, memperlihatkan wujud-Nya kepada kita, bahwa sesungguhnya Allah itu ada dan kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang mempunyai kesempurnaan nalar dan ilmu. Seperti rujukan sesuatu benih dari buah apel, saat ia tumbuh akan memperlihatkan wujudnya yang nyata, yaitu adanya akar, batang, ranting, dan daun serta buah yang sanggup kita lihat dan dinikmati. Begitu juga dengan Allah, Dia yakni Zat yang Maha Sempurna yang ingin memperlihatkan kepada para malaikat akan kesempurnaan-Nya itu dengan membuat insan yang dibanggakan oleh Allah Swt, dengan tujuan supaya para malaikat mengetahui ilmu Allah yang jago dan sudah selayaknya malaikat memuji Allah, walaupun ada sedikit intrupsi dan kemudian dijelaskan dengan kalam dan ilmu-Nya. Kemudian para malaikat tersungkur untuk bersujud dengan memuji Allah atas penciptaan-Nya yang Maha Sempurna itu. Nah itulah gotong royong kenapa kita diciptakan, selain itu kita diperintahkan untuk mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Maha Tunggal. Lupakah kita dengan dengan asal kejadian kita dan tujuan Allah membuat kita. Semoga kita selalu tetap mengingat asal kejadian kita dan tidak akan pernah lupa.


Kita terkadang lupa atau tidak pernah mengingat bagaimana cara kembali kepada Allah, sebab disibukkan oleh urusan dunia yang sungguh melelahkan, mengejar karir supaya menjadi orang yang sukses dan populer di dunia, tetapi kita lupa untuk mengejar karir yang sanggup membawa kita kepada kebaikan dan kesuksesan serta menjadi orang yang paling beruntung di dunia dan di akhirat, kita lebih suka dipuji oleh insan daripada menerima kebanggaan Allah yang di dengar oleh seluruh malaikat dan makhluk yang lain, kita lebih suka menghabiskan umur kita untuk kesuksesan dunia, dari pada duduk bersimpuh menadahkan tangan, merendahkan pundak dan kepala kita kepada Allah untuk memohon keselamatan hidup di dunia dan hidup yang akan kita jalani sehabis mati.

Jika kita selalu menyibukkan diri kita dalam persoalan urusan dunia, kemudian pertanyaannya bagaimana kita sanggup kembali kepada Allah dengan selamat. Kembali yakni daerah yang berkesudahan, Allah swt. menjelaskan dalam hadis Qudsi yang berbunyi:
"Engkau yakni hamba-Ku, engkau hidup dengan Aku, sebab Aku meniupkan dengan ruh-Ku, dan kepada-Ku engkau kembali, Aku ciptakan engkau supaya jadi tatapan pandangan-Ku, dan engkau jadi penghuni dari isim-Ku, Aku sujudkan engkau pada-Ku, Aku tuturkan engkau dengan kalam-Ku, dan saya bentukkan engkau supaya berhimpun dengan hadirat-Ku."


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. yang telah memperlihatkan cahaya atas petunjuk dari Allah di dalam hati kita, yang telah mengingatkan wacana asal kejadian kita, dan cara kembali kepada Allah, serta mengenalkan Allah swt. kepada kita. Semoga kita menjadi insan yang beruntung dan kembali kepada Allah mempunyai jiwa yang damai serta menerima ridha dari Allah swt. Amin

Semoga artikel ini bermanfa'at untuk kita semua. Wassalam



Untuk Lebih memahami, silakan tonton videonya dibawah ini.










Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+