Kisah Carissa, Penulis Asal Amerika Yang Masuk Islam Alasannya Yaitu Jilbab

Ridhmedia
23/05/14, 17:58 WIB


Banyak perempuan Amerika Serikat yang mengenakan jilbab sehabis menjadi mualaf. Namun, tidak demikian dengan Carissa D. Lamkahouan. Ia telah mengenakan jilbab sebelum masuk Islam. Dan dari pengalamannya yang unik perihal jilbab itu, ia kemudian bersyahadat.

Seperti dirilis onislam pada pekan lalu, Carissa menuliskan kisahnya. Selama hampir satu setengah tahun, Carissa mempelajari agama Islam, prinspi-prinsip dan karakteristiknya.

“Tentu saja, sebagai seorang wanita, saya sangat tertarik terutama pada isu-isu perempuan. Dan jilbab sebagai identitas muslimah yang khas, menciptakan saya sangat tertarik,” tuturnya.

Dan entah mengapa, Carissa menemukan dirinya terpesona dengan perempuan yang mengenakan jilbab.

Seiring berjalannya studi Islam-nya, Carissa rajin pergi ke toko buku dan membaca dengan teliti rujukan Islam dalam versi bahasa Inggris. Baik Al Quran, hadits maupun kisah-kisah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Dan pada suatu hari, ia menemukan jilbab di barisan abaya. Carissa yang tertarik dengan benda itu kemudian menemukan keberanian untuk mencoba.

“Itu epilog kepala pertama yang saya beli,” kenangnya.

Ketika memakainya untuk pertama kali, Carissa merasakah sesuatu yang aneh.

“Saya melihat sekilas diriku di cermin, terus jelas saya terkejut dengan kain hijau di atas kepalaku itu. Saya melihat bayangan saya sebagai orang yang berbeda, asing. Ada stereotif negatif dalam bayangan perempuan berjilbab ibarat digambarkan oleh media,” tambahnya.

Namun, itu tidak berlangsung lama. Carissa dengan cepat kembali ke alam rasionalnya. “Bahwa saya membelinya untuk digunakan jikalau saya perlu untuk pergi ke masjid,” katanya dalam hati, mengingat tujuannya untuk mempelajari Islam lebih dalam dengan mengunjungi masjid-masjid.

“Sekarang saya menyadari bahwa membeli jilbab ketika itu yaitu langkah awal saya mendapat hidayah,” tuturnya.

Beberapa bulan berlalu. Namun Carissa belum mendapat kesempatan untuk menggunakan jilbab itu ibarat rencananya. Di samping, ia tidak terlalu suka dengan warna dan model jilbab tersebut. Hingga kemudian, ia pun membeli jilbab yang ia sukai ketika kembali ke toko buku.

Carissa kemudian mulai menggunakan jilbabnya dalam aneka macam kesempatan. Saat berkunjung ke toko masakan halal, ketika ke toko buku, dan beberapa kesempatan yang lain, ia menutup rambutnya dengan jilbab. Hingga suatu malam, ia pergi bersama sang suami dengan menggunakan jilbab. Di situlah perubahan besar terjadi.

“Aku merasa kondusif dan nyaman. Aku tak lagi mendapati pandangan pria menganggu yang tertuju padaku.”

Carissa pun makin terbiasa menggunakan jilbab. Dan seiring semakin dalam ia mempelajari Islam, hasilnya ia juga tetapkan untuk bersyahadat.

Kini Carissa mencicipi martabat dan kemuliannya sebagai perempuan dengan jilbab sebagai mahkotanya. Ia tak lagi takut digoda lelaki, dan lebih dari itu, ia menyadari bahwa menggunakan jilbab yaitu ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. [IK/bersamadakwah



Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+