Rintihan Ibu Hamil Yang Panik Bayinya Sempat Tak Bergerak Alasannya Ialah Kabut Asap.. Alhamdulillah Tertolong Di Posko Pks

Ridhmedia
17/09/19, 04:57 WIB

[] Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau berdampak jelek untuk kesehatan warga. Seorang ibu hamil sempat panik alasannya yaitu bayi yang ada di kandungannya sempat tak bergerak.

Sejumlah korban kabut asap di Pekanbaru mengungsi ke Posko Kesehatan DPW PKS Riau, di Jl Soekarno Hatta. Kantor partai yang terdiri dari 4 ruko berlantai dua itu sekarang diisi kaum ibu dan balita. Ada 300 ibu dan anak yang sekarang mengungsi di posko tersebut.

Ola (30), salah seorang ibu hamil, mengaku mengalami sesak napas semenjak tadi malam. Bayi dalam kandungannya yang tinggal menunggu hari untuk dilahirkan, menurutnya, semenjak tadi malam tidak bergerak.

"Tadi malam bayi saya tidak bergerak sama sekali. Saya sesak napas, kepala pusing, tubuh lemas. Saya khawatir bayi dalam kandungan ini," kata Ola dikala ditemui detikcom di Posko Kesehatan DPW PKS Riau, Senin (16/9/2019).

Ola menjelaskan pada pagi hari ia diantar suaminya ke posko kesehatan. Di posko ini, ia menerima penanganan dokter. Kondisi badannya yang lemas dan pusing jadinya harus dipulihkan memakai selang pernapasan.

"Alhamdulillah, tadi saya diberikan oksigen lewat hidung. Tak berapa lama, bayi dalam kandungan ini bergerak kembali," kata Ola.

Tidak hanya Ola, di kawasan penampungan ini juga ramai ibu hamil dan menyusui. Mereka mengeluhkan kondisi asap pekat yang menciptakan mereka harus mengungsi.

Para ibu menyusui menyampaikan belum dewasa mereka terjangkit batuk dan flu. Jalan satu-satunya semoga merasa nyaman yaitu dengan menginap di pengungsian yang ruangannya steril dari asap.

"Ada 300 orang ibu hamil, menyusui, dan balita serta belum dewasa mengungsi di sini. Mereka lebih merasa nyaman di posko ini semoga tidak terpapar asap," kata Kepala Poko Kesehatan DPW PKS Susilo Harja kepada detikcom.

Menurut Susilo, kondisi asap pekat ini menciptakan masyarakat menjadi sakit. Pihak Posko PKS Riau ini pernah merawat bayi usia 10 hari dan 20 hari yang kondisi bibirnya sudah membiru. Kedua bayi itu dikala dibawa orang tuanya ke posko mengalami sesak napas.

"Dua bayi dikala di bawa ke posko sudah pucat, bibirnya sudah membiru. Setelah diperiksa tim medis kita, eksklusif disuruh rujuk ke rumah sakit," kata Susilo.

Pihak posko mencatat, selain 300 orang menginap di pengungsian, ada 175 orang lagi yang tiba berobat. Mereka mengalami sesak napas dan pusing.

"(Sebanyak) 175 orang itu semenjak kita buka posko empat hari yang lalu. Mereka umumnya ibu-ibu dan belum dewasa yang merasa pusing, mual dan lemas. Mereka diberikan pengobatan, namun mereka tidak menginap," kata Susilo.

Sumber: detikcom

Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+