RIDHMEDIA - Bukan cuma Prabowo Subianto, ada nama Jenderal TNI lain yang ternyata masuk daftar hitam Amerika Serikat (AS).
Nama Prabowo Subianto dikabarkan Sudah dicabut dari daftar hitam Amerika, Selasa (29/10/2019).
Hal ini diungkapkan oleh adik Prabowo, pengusaha Hashim Djojohadikusumo.
tidak cuma Prabowo ada beberapa jenderal lain yang pernah dilarang masuk AS, yakni:
1. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin
2. Jenderal TNI (Purn) Wiranto
3. Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo
4. Letnan Jenderal TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim
5. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
Larangan tersebut kebanyakan berkaitan dengan masalah HAM.
- Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
Gatot sudah mengurus visa buat keberangkatannya ke Amerika Serikat pada Oktober 2017.
Namun, Gatot Nurmantyo ditolak dikala bakal berangkat ke Negeri Paman Sam tersebut.
Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten, penerbangan Gatot bersama istri semula direncanakan menggunakan maskapai Emirates.
Keperluan Gatot serta Istri berangkat ke AS atas permintaaan Otoritas Keamaan Dalam Negeri AS buat menghadiri sebuah acara konferensi serta memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford JR, di Washington AS.
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Dilansir Kompas.com, mengutip sebuah laporan harian New York Times mengungkapkan tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer yaitu letnan jenderal.
Keberangkatan Prabowo kala itu yaitu buat menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Pihak AS tidak pernah menjelaskan kenapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Prabowo Subianto berkata kepada Reuters pada 2012, ia masih di tolak buat mendapatkan visa AS.
Penolakan tersebut dilandasi tuduhan Prabowo terkait dengan kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Namun, tuduhan tersebut dibantah Prabowo.
- Jenderal TNI (Purn) Wiranto
Diwartakan bbc.com, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto pernah ditolak masuk Amerika lantaran diduga terkait pelanggaran HAM di Timor Timur yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas pada 1999.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum serta Keamanan Kabinet Kerja Jokowi tersebut diisukan ikut andil di kerusuhan 1998.
Ditambah tuduhan kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin
Dilansir bbc.com, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin merupakan bagian dari rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Waktu itu, ia menjabat selaku Sekretaris Jenderal di Kementerian Pertahanan.
Rombongan tersebut berniat menghadiri pertemuan Kelompok G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009.
Larangan Sjafrie Syamsudin masuk ke Amerika Serikat diduga karna terlibat peristiwa Mei 1998, dikala menjabat selaku Pangdam Jaya.
Ia dituding melaksanakan pembiaran atau terlibat aktif di kerusuhan berbau rasial itu.
- Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Diwartakan bbc.com, Pramono juga dilarang masuk ke Amerika Serikat dikala bakal berangkat menghadiri G-20, Oktober 2009.
Pramono diduga terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur 1999.
Waktu itu dia menjabat selaku Komandan Grup Kopassus yang bertugas di Timor Timur.
Baca: Ani Yudhoyono Divonis Kanker Darah, sang Adik, Pramono Edhie Wibowo Donorkan Sumsum Tulang Belakang
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim
Diberitakan bbc.com, Zacky Anwar Makarim diduga melaksanakan pelarangan terkait pelanggaran HAM di Timor Timur.
Saat kerusuhan HAM di Timor Timur terjadi, Zacky berpangkat Mayor Jenderal
Zacky pernah menjabat selaku Kepala Badan Intelijen ABRI 1997-1999.
Ia juga pernah menduduki Asisten Intelijen KSAD 1996-1997, serta Kepala Satgas Pantia Penentuan Pendapat Timor Timur. (*)
