Gagasan Yang Menyulitkan Nadiem Makarim

Ridhmedia
28/10/19, 05:47 WIB

By: Asyari Usman

Karena sesuatu hal, baru sekarang bisa menuliskan tanggapan. Mohon maaf kalau dirasakan telambat.

Pada hari pelantikan kabinet Jokowi, seorang pemilik akun FB bernama Sahat Siagian, memperlihatkan rasa senangnya terhadap penunjukan Nadien Makarim selaku menteri pendidikan. Sahat mengatakan, inilah kesempatan baik bagi Nadiem buat membongkar masjid-masjid yang berada di komplek sekolah.

Sahat jelas-jelas memperlihatkan kegusarannya terhadap busana muslimah yang dipakai oleh para siswi. Ia menginginkan agar Nadiem ‘menetralkan’ pakaian muslimah yang sangat dibencinya itu. Tersirat keinginan Sahat agar pakaian yang menutup aurat dilarang di semua sekolah.

Sahat berharap banyak pada Nadiem. Ia membayangkan Mendiknas yang baru ini bakal melancarkan gebrakan buat membasmi suasana islami di lingkungan sekolah serta kampus.

“Habiskan semua, Bung. Luluhlantakkan mereka,” tulis Sahat. “Tidak boleh lagi ada yang menaungi pendidikan. Sebab, belajar yaitu sebuah upaya buat membebaskan diri dari tahyul atau kepercayaan apa pun,” kata Sahat lagi.

Luar biasa pedas kalimat-kalimat Sahat. Ia meminta agar Nadiem memberangus suasana islami di sekolah serta kampus. Sahat tidak menyembunyikan kebenciannya pada Islam.

Kehidupan Nadiem sangat disenangi oleh Sahat. Ia melihat prinsip hidup Nadiem sangat cocok buat ditiru oleh umat Islam. Misalnya, Sahat berkata kalau dia tidak terkejut dikala dia tahu istri Nadiem beragama Katolik. Dan dia sangat senang pula mendengar anak-anak Nadiem dibaptis.

Tetapi, Sahat lupa kalau Nadiem tidak bakal mampu mengubah satu orang pun perempuan yang sudah teguh dengan keislamannya. Nadiem bakal membentur tembok keras jika dia mencoba mengganggu umat Islam yang menerapkan syariat secara wajar, damai serta konstitusional. Akibat benturan itu bisa menjadi bakal sampai ke wajah Sahat.

Kita yakin Nadiem tidak bakal mengutak-atik masjid atau surau yang ada di sekolah. Hampir pasti kaum muslimin bakal menafsirkannya selaku upaya kelompok lain buat mengganggu umat Islam. Kenapa? Karena Sahat terlanjur berkata kalau istri Nadieam beragama Katolik. Seharusnya Sahat tidak menyebutkan itu dalam tulisannya yang berjudul “Bung Nadiem”.

Memang terasa enak menyebutkan itu. Tetapi, menjadi sangat sensitif dikala suatu hari nanti Nadiem mengeluarkan kebijakan yang frontal terhadap umat Islam. Kalau Nadiem tiba-tiba membongkar semua masjid atau surau dari komplek sekolah, tentulah salah satu yang terlintas di pikiran kaum muslimin yaitu Katolik. Istri Nadiem yang beragama Katolik.

Jadi, tulisan Sahat itu sesungguhnya menyulitkan Nadiem. Bisa memunculkan kecurigaan antargolongan. Seharusnya tidak diumbar di depan umum tentang kekatolikan istri Nadiem. Apalagi di sosial media beredar foto-foto keluarga Nadiem yang tampak tengah mengikuti acara di gereja.

Sahat seharusnya menyembunyikan kekatolikan istri Nadiem itu. Supaya umat Islam tidak curiga kepada Nadiem. jika kelak beliau menghantam umat Islam sebagaimana diinginkan oleh Sahat Siagian.

28 Oktober 2019

Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+