Hakim: Nunung Tiap Hari Cengengesan, Kok Bisa Depresi? Kok Tidak Percaya Ya

Ridhmedia
24/10/19, 14:00 WIB
 July Jan Sambiran ketika ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Hakim: Nunung Tiap Hari Cengengesan, Kok Bisa Depresi? Kok Enggak Percaya Ya

Hakim anggota Djoko Indarto berkata ia tidak percaya Nunung menderita depresi.

Hakim Djoko berkata itu setelah mendengar keterangan saksi ahli, psikiater Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur dokter Herny Taruli Tambunan yang merawat Nunung.

Dalam keterangannya, Herny menyebut Nunung menderita depresi. Menurut Herny, sebelum menjalani rehabilitasi narkoba, Nunung dirawat selama sekitar tiga tahun oleh seorang psikiater di Jakarta.

“Mbak Nunung setiap hari kerjanya cengengesan, kok bisa depresi? Kok tidak percaya, ya,” ujar hakim anggota Djoko dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Herny pun memberi penjelasan tentang keterangannya soal Nunung.

“Kalau bahasa awamnya, depresi punya seribu wajah. Kita di sini, satu dari empat orang depresi, depresi bisa terselubung,” Herny menjelaskan.

“Kita lihat Mbak Nunung ceria, bukan berarti dia lepas dari kondisi cemas,” imbuh dokter Herny lagi.

Herny mengambil contoh banyaknya kasus komedian yang meninggal sebab depresi.

Nunung yang selalu terlihat ceria, menurut Herny, ialah talenta Nunung yang mampu membuat orang tertawa.

“Banyak komedian yang meninggal sebab depresinya. (Suka tertawa) itu talenta mbak Nunung,” ungkap Herny lagi.

Sebelumnya, menurut Herny, ketika dibawa ke RSKO Nunung disebut telah menderita diabetes serta depresi.

“Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung tengah dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta didiagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi serta cemas yang disebut serangan panik,” ungkap Herny dalam persidangan.

Bahkan, hingga ketika ini, Nunung masih mengonsumsi obat anti depresi tersebut.

“Kami tidak dapat surat rujukan, tapi kami terima sejumlah pengobatan pada Mbak Nunung itu dari salah satu dokter di Jakrata,” kata Herny.

Dokter Herny menambahkan dalam pengakuannya, Nunung mengonsumsi narkoba demi menambah stamina.

“Pengakuan ke kami dia mengaku kondisi staminanya yang drop,” ucap Herny.

Namun kondisi depresi itu dikhawatirkan bakal memicu keinginan Nunung buat kembali mengonsumsi narkoba.

“Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini beresiko,” ungkap dokter Herny.

Untuk itu dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan penyakitnya serta juga ketergantungannya pada narkoba.

“Risiko kambuh menurun tapi dikatakan normal tidak ada jamiann memori pemakaian zat ini yidak hilang tapi kuta menurunkan sugesti dari penggunaan zat ini,” ucap dokter Herny.

Dokter Herny merasa optimistis Nunung serta suaminya July Jan Sambiran bakal bisa disembuhkan dari ketergantungan obat bila menjalani terapi.

“Mereka ini pasangan, buat tidak ada pemulihan tidak boleh menjadi setengah-setengah. Karena pasangan suami istri saling mempengaruh dengan mereka berdua menjadi motivasi bisa pulih bareng-bareng,” ucap dokter Herny.

Nunung serta suaminya July Jan Sambiran ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 19 Juli 2019.

Mereka ditangkap setelah melakukan transaksi sabu dengan tersangka TB.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu seberat 0,36 gram, dua klip kecil bekas bungkus sabu, serta tiga sedotan plastik buat menggunakan sabu.

Nunung membeli sabu sejak Maret, April, Mei, Juni, Juli. Di bulan Juli, Nunung membeli sabu sebanyak dua kali.
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+