Memahami Dasar Indikator Dalam Trading Forex

Ridhmedia
03/10/19, 13:34 WIB
Indikator dalam trading forex merupakan sebuah alat visual yang bisa digunakan buat melihat kondisi keadaan market yang tengah terjadi, dan acuan indikator yaitu harga market, artinya indikator bergerak berdasarkan kondisi harga market saat itu.


Jadi keadaan indikator yang ada saat itu adalah intervensi dari harga market. Salahnya kebanyakan trader pemula, menganggap indikator forex sebagai penentu harga yang mana asumsinya harga bakal mengikuti indikator yang terbentuk saat itu, jika indikator menggambarkan apabila kondisi trend saat itu down artinya harga yang terbentuk turun itu dikarenakan signal yang diberikan oleh indikator menunjukan down. dan pemahaman yang seperti itulah yang menurut saya salah.

Sekarang jika kalian Telah membaca ini, rubahlah mindset kalian, terlebih jika kondisi trading kalian kini masih belum menghasilkan, barangkali ada yang masih beranggapan apabila indikator yaitu penentu arah harga market.


Namun jika kalian beranggapan apabila indikator sebagai gambaran harga saat itu, ini yang menurut saya lebih tepat, artinya kalian mempunyai pemahaman yang tak keliru, sebab pada dasarnya kinerja dan terbentuknya indikator forex didasari oleh kondisi market. 
Lalu yang menjadi pertanyaannya kini buat apa kita menggunakan indikator jika indikatornya saja terbentuk secara telat??? 
Perlu dipahami apabila indikator forex sendiri bisa kita gunakan sebagai gambaran kondisi market saat itu, perlu diingat apabila saat kita melakukan trading kita perlu melakukan analisa, minimal tahu kondisi trend market saat itu tengah bagaimana?
Apakah uptrend, sideways, atau justru downtrend ???
Tanpa menggunakan indikatorpun secara gamblang jika yang tak kesulitan tentunya, bisa melihat kondisi trend saat itu, minimal itu saja dasar kita bakal melakukan trading forex, selebihnya yaitu pemahaman lain seperti fundamental analis atau macam-macam analisa teknikal lainnya yang bisa kita gunakan buat meraba kondisi trend saat itu.

Sekarang jika kita jeli, ada beberapa pengaturan dalam sebuah indikator, biasanya seseorang membuat indikator forex membebaskan trader-trader lainnya buat bebas melakukan pengaturan baik periode, shiftingnya, ataupun aturan lain yang Telah ditanamkan dalam indikator tersebut. bagi yang mengerti ini barangkali bisa menjadi baik secara fungsi, tetapi jika yang tak mengerti ini bakal membuat sedikit menyulitkan, ujung-ujungnya bakal loss juga dan ganti indikator atau teknik lainnya.


Disini saya tak bakal menyatakan bagaimana periode, atau shifting dalam pengaturan indikator itu dibuat, sebab saya sendiri tak punya aturan baku atau pemahaman bakunya, artinya bagaimanapun keadaan pengaturan indikator itu bagi saya bakal sangat baik jika kita bisa membacanya dan memahami kekurangan serta kelebihan indikator tersebut.

Cara memahami indikator yang tengah kita pakai sebetulnya sangat mudah, dalam setiap probability indikator bakal menunjukan berapa konsisiten menghasilkan profit ataupun kerugian, saya biasanya bakal menaksir priosentase tertentu misal 60% keuntungan dan 40% kerugian, artinya masih mempunyai probabilitas yang baik dan jelas Telah itu menghasilkan profit,
Dan jika ditanyakan ukurannya dari mana prosentase tersebut ?
Tentu dari hasil akumulasi penghasilan perbulannya, secara hitungan begini, saat kita mempunyai modal buat trading sebesar $100 di awal, dan diakhir bulan bisa menghasilkan profit entah itu 10%, 20% atau seperti yang saya bilang 60% , ini Telah jelas mempunyai keuntungan dan masih bisa kita pakai, tetapi bagi saya jika maksimal sebulan bisa memberi kerugian 40% maka Telah jelas pasti saya bakal mengganti teknik saya atau indikator yang saya pakai.


Itulah Kenapa saya selalu konsisten dalam melakukan trading forex, tak perlu indikator yang canggih bahka berbayar, saya cuma perlu melakukan pemahaman pada market dengan melakukan analisa trend tengah naik atau turun, jika perlu menggunakan indikator buat melihat secara visual kondisi trend market saat itu maka saya bakal menggunakannya cuma sekedar gambaran kondisi market saat itu bukan sebagai dasar alasan kita buat melakukan entry posisi.
Komentar

Tampilkan

Terkini