Paru-paru basah yaitu kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Paru-paru basah ini biasanya terjadi akibat infeksi pada paru-paru.
Paru-paru basah sebenarnya yaitu suatu istilah yang digunakan buat menggambarkan adanya peradangan pada paru yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia, sebab kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyakit ini bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, serta orang yang mempunyai daya tahan tubuh lemah.
Gejala Paru-Paru Basah
Penyakit paru-paru basah dapat dikenali dari bermacam gejala umumnya, antara lain:
Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah).
Nyeri dada yang bertambah parah saat batuk.
Napas berat atau terasa sesak, bahkan saat tengah istirahat.
Demam, menggigil, serta sering berkeringat.
Kehilangan nafsu makan.
Kelelahan atau terlihat tak berenergi.
Mual, muntah, atau diare.
Jantung berdebar.
tidak hanya gejala umum, ada pula gejala tambahan paru-paru basah yang muncul sesuai usia penderitanya, yaitu:
Pada bayi, gejala batuk bisa menjadi tak terlalu jelas. Gejala yang dapat muncul biasanya yaitu bayi menjadi rewel serta sulit makan atau minum.
Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, napas bisa menjadi cepat serta berbunyi (mengi).
Pada orang dewasa, gejaa tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkan koma.
Penyebab Paru-Paru Basah
Ada banyak hal yang dapat menginfeksi paru-paru hingga mengakibatkan paru-paru basah, yaitu:
1. Infeksi bakteri
Bakteri penyebab paru-paru basah yang paling umum yaitu Streptococcus pneumoniae. tidak hanya itu, ada pula bakteri Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, serta Haemophilus influenzae. Paru-paru basah ini bisa disebabkan oleh penularan kuman dari orang lain atau akibat pengggunaan alat ventilator dalam jangka panjang.
2. Infeksi virus
Infeksi virus yang menimbulkan penyakit flu, bronkitis, serta bronkiolitis adalah penyebab umum paru-paru basah pada balita. Paru-paru basah jenis ini biasanya lebih ringan serta dapat sembuh sendiri dalam 1-3 minggu tanpa pengobatan. Namun, ada juga yang bisa menjadi makin berat.
3. Infeksi jamur
Paru-paru basah sebab infeksi jamur lebih banyak terjadi pada orang yang mempunyai masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi juga dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup. Contoh jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah yaitu Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, serta Histoplasmosis.
tidak hanya infeksi, paru-paru basah juga dapat terjadi akibat hal lain, misalnya pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing, seperti cairan lambung, air liur, makanan, atau minuman, ke dalam saluran napas serta menimbulkan gangguan pada paru-paru. Pada kasus tertentu, paru-paru basah juga bisa muncul akibat efusi pleura.
Bagaimana Cara Mencegah Paru-Paru Basah?
Pencegahan paru-paru basah dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:
Mendapatkan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) serta influenza.
Bukan merokok serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
Rajin mencuci tangan, demi menghindari penularan kuman dari orang lain atau dari benda yang terkontaminasi kuman.
Menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya serta membersihkan rumah secara rutin.
Menutup mulut serta hidung dengan sapu tangan saat bersin.
Menggunakan masker saat terdapat polusi udara atau orang yang tengah sakit batuk atau pilek di sekitar rumah atau kantor.
Paru-paru basah yaitu masalah kesehatan yang harus mendapat pemeriksaan serta penanganan dari dokter spesialis paru. kalau tak ditangani, kondisi ini berpotensi menjadi makin berat serta merusak paru-paru.
Pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan tingkat keparahan serta penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter bakal memberikan antibiotik. Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas serta perawatan intensif di ICU.
Paru-paru basah sebenarnya yaitu suatu istilah yang digunakan buat menggambarkan adanya peradangan pada paru yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia, sebab kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyakit ini bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, serta orang yang mempunyai daya tahan tubuh lemah.
Gejala Paru-Paru Basah
Penyakit paru-paru basah dapat dikenali dari bermacam gejala umumnya, antara lain:
Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah).
Nyeri dada yang bertambah parah saat batuk.
Napas berat atau terasa sesak, bahkan saat tengah istirahat.
Demam, menggigil, serta sering berkeringat.
Kehilangan nafsu makan.
Kelelahan atau terlihat tak berenergi.
Mual, muntah, atau diare.
Jantung berdebar.
tidak hanya gejala umum, ada pula gejala tambahan paru-paru basah yang muncul sesuai usia penderitanya, yaitu:
Pada bayi, gejala batuk bisa menjadi tak terlalu jelas. Gejala yang dapat muncul biasanya yaitu bayi menjadi rewel serta sulit makan atau minum.
Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, napas bisa menjadi cepat serta berbunyi (mengi).
Pada orang dewasa, gejaa tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkan koma.
Penyebab Paru-Paru Basah
Ada banyak hal yang dapat menginfeksi paru-paru hingga mengakibatkan paru-paru basah, yaitu:
1. Infeksi bakteri
Bakteri penyebab paru-paru basah yang paling umum yaitu Streptococcus pneumoniae. tidak hanya itu, ada pula bakteri Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, serta Haemophilus influenzae. Paru-paru basah ini bisa disebabkan oleh penularan kuman dari orang lain atau akibat pengggunaan alat ventilator dalam jangka panjang.
2. Infeksi virus
Infeksi virus yang menimbulkan penyakit flu, bronkitis, serta bronkiolitis adalah penyebab umum paru-paru basah pada balita. Paru-paru basah jenis ini biasanya lebih ringan serta dapat sembuh sendiri dalam 1-3 minggu tanpa pengobatan. Namun, ada juga yang bisa menjadi makin berat.
3. Infeksi jamur
Paru-paru basah sebab infeksi jamur lebih banyak terjadi pada orang yang mempunyai masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi juga dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup. Contoh jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah yaitu Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, serta Histoplasmosis.
tidak hanya infeksi, paru-paru basah juga dapat terjadi akibat hal lain, misalnya pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing, seperti cairan lambung, air liur, makanan, atau minuman, ke dalam saluran napas serta menimbulkan gangguan pada paru-paru. Pada kasus tertentu, paru-paru basah juga bisa muncul akibat efusi pleura.
Bagaimana Cara Mencegah Paru-Paru Basah?
Pencegahan paru-paru basah dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:
Mendapatkan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) serta influenza.
Bukan merokok serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
Rajin mencuci tangan, demi menghindari penularan kuman dari orang lain atau dari benda yang terkontaminasi kuman.
Menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya serta membersihkan rumah secara rutin.
Menutup mulut serta hidung dengan sapu tangan saat bersin.
Menggunakan masker saat terdapat polusi udara atau orang yang tengah sakit batuk atau pilek di sekitar rumah atau kantor.
Paru-paru basah yaitu masalah kesehatan yang harus mendapat pemeriksaan serta penanganan dari dokter spesialis paru. kalau tak ditangani, kondisi ini berpotensi menjadi makin berat serta merusak paru-paru.
Pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan tingkat keparahan serta penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter bakal memberikan antibiotik. Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas serta perawatan intensif di ICU.