Pks Tolak Undangan Bertemu Jokowi

Ridhmedia
17/10/19, 13:23 WIB

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku diundang oleh Presiden Joko Widodo buat bertemu. Namun undangan itu ditolak.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, undangan dari Jokowi disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), Rabu (16/10/2019) kemarin.

Saat itu, kebetulan HNW sebagai wakil ketua MPR tengah berada di Istana bersama para pimpinan MPR lain buat berkonsultasi seputar pelantikan Jokowi-Ma'ruf.

"Beliau (HNW) diajak bicara empat mata oleh Pak Pratikno selepas pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para pimpinan MPR di Istana kemari siang," ujar Sohibul kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

"Pak Pratikno menyampaikan, 'Pak Hidayat tinggal PKS yang belum bertemu dengan Pak Jokowi, sebab itu jika memungkinkan Presiden PKS bisa dijadwalkan bertemu Pak Jokowi nanti sore'," lanjut dia.

HNW, lanjut Sohibul, kemudian menerangkan kepada Pratikno kalau PKS sudah memutuskan buat tetap berada di luar pemerintahan.

"Pak Hidayat menjawab, 'terima kasih Pak Pratikno, tapi seperti disampaikan oleh Pak Sohibul Iman, kami mau menjaga ruh demokrasi indonesia dengan cara menjadi penyeimbang atau oposisi'," ujar Sohibul.

"Kalau semua (partai politik) ikut pemerintah, nanti apa kata dunia tentang demokrasi indonesia," lanjut dia.

Sohibul menyadari kalau silaturahim itu juga mutlak harus sekalipun berbeda posisi politik. Namun PKS hanya bersedia bertemu setelah pembentukan kabinet.

Dengan begitu, tidak bakal muncul spekulasi liar di publik kalau PKS juga mengincar kursi menteri.

"Bahkan, bisa saja kabinet diumukan pagi misalnya, maka siang atau sorenya kami siap bertemu jika Presiden Jokowi berkenan. Atau kapan saja yang penting setelah kabibet diumumkan," kata Sohibul.

Sebelumnya, tiga ketua umum partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pilpres 2019 lalu sudah bertemu Jokowi di Istana.

Ketiganya, ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. [Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+