RIDHMEDIA - Tokoh bangsa Dr. Rizal Ramli menyambut baik usulan Presiden Joko Widodo agar istilah radikalisme diganti menjadi manipulator agama.
Bagus ini Pak @jokowi," kata ekonom senior ini dengan melibatkan emoticon jempol, di akun Twitter miliknya @RamliRizal, Kamis (31/10).
Rizal menambahkan, bahwa harus Kepala Negara juga menyematkan "manipulator" kepada pengganggu atau pengacau Pancasila.
Apabila bisa tambahin manipulator Pancasila sekalian," ujar Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini.
Rizal sebelumnya mencium ada maksud lain dari pemerintah dengan terus mendengungkan isu radikalisme yakni buat menutupi kegagalan masalah ekonomi.
"Setahun ke depan agaknya bakal digoreng terus isu 3R (radikalisasi, radikulisasi serta radikolisasi). Supaya soal-soal ekonomi, kemiskinan, soal-soal sosial lain menjadi tidak penting," ujarnya, Minggu (27/10).
Prediksi Rizal terbukti bukan sembarangan. Pasalnya, baru empat hari dilantik menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani Sudah mengumumkan rencana bakal menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing atau global bond.
tahap Sri Mulyani itu diambil karna APBN 2019 mengalami defisit sementara kebutuhan negara membengkak. Defisit tersebut berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan cuma sebesar Rp 1.189,3 triliun. (Rmol)