SIKAP KITA
Isu radikalisme yang diada-adakan, ide khilafah yang dianggap pocong serta sampai kepada bendera-bendera tauhid yang dibuat horor, sesungguhnya semua itu yaitu fitnah belaka. “Fitnah itu tidur, terkutuklah orang yang membangunkannya!”.
Ahlussunnah Waljamaah memang sama sekali tidak punya gen pemberontak. Juga tidak hobby membuat makar. Menghindari fitnah: Keributan, saling hujat, saling tuduh serta saling kecam, yaitu tabiat kita yang sesungguhnya. Namun demikian, darah kita tetap bakal mendidih jika kasat mata menyaksikan kemunkaran serta kebohongan yang nyata!
Adalah Abdullah bin Umar ra yang memilih jalan sunyi. Ia sama sekali tidak menyertakan diri dalam pertikaian antara Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra serta Muawiyah Abi Sufyan. Walau Ibnu Umar tahu betul kalau Imam Ali yaitu pihak yang benar. “Aku tidak berbaiat kepada pengobar fitnah. Tapi saya juga tidak bakal membangunkan (fitnah) orang mukmin dari tidurnya...”
Diamnya Ibnu Umar atas segala kekejian yang terjadi, tetap tidak mecerabut kejujuran dari hatinya. Ibnu umar tetap tahu siapa pengobar fitnah serta siapa yang menjadi korban fitnah. Sampai akhirnya dikala Muawiyah berhasil meraih kekuasaan serta bahkan kekuasaan tersebut diwariskan kepada Yazid, anaknya. Ibnu Umar tetap dengan sikapnya: Tak menyokong, tapi juga tidak melawan.
Sebagaimana kita ketahui, kalau Abdullah bin Zubair bin Awwam yaitu satu di antara sahabat Rasulullah saw yang tidak pernah tunduk kepada Muawiyah serta apalagi kepada Yazid. Walau semua orang, suka tidak suka akhirnya mengakui kekuasaan Yazid. Tapi, tidak bagi Putra Asma, ia yang dikala itu menguasai Mekkah, tidak pernah mengakui Muawiyah serta Yazid. Walau buat itu, tubuhnya perlu dicincang serta disalib.
Suatu hari Hajjaj berpidato di hadapan orang ramai. Di sela-sela pidatonya, Hajjaj menyebut Abdullah bin Zubair sudah merubah Kitabullah. Seketika Ibnu Umar mendatanginya, “Bohong! Bohong kamu!!”
Hajjaj yang tidak menduga bakal mendapat bantahan sekeras itu, mengancam Ibnu Umar. “Kamu bakal memperoleh balasan buruk atas sikapmu ini!”
“Lakukanlah. Sebab kalian memang yaitu penguasa yang kejam!” seru Ibnu Umar.
Begitulah, Ibnu Umar memang tidak pernah menentang penguasa atas kekuasaannya. Tapi Ibnu Umar tidak bisa diam atas kekejaman serta propaganda bohong yang mereka lakukan.
Ibnu Umar mengajari kita buat menjaga Bangsa serta Negeri ini tetap damai serta tentram. Tapi ia juga menyadarkan kita buat tidak membiarkan kemunkaran serta kesewenang-wenangan para penguasa. Inilah sikap sahabat terbaik Rasulullah saw. Begitulah sikap Ahlussunnah Waljamaah.
21/10/2019
By Ustadz Abrar Rifai [fb]
___
*Keterangan foto: Ustadz Abrar Rifai dikala sowan ke Gus Baha