Di sebuah grup sosial media Whatasapp (WA), beredar satu foto berisi deretan 5 wajah yang disebut selaku buzzer istana.
Dua dari 5 wajah yang diedarkan di grup itu yaitu Denny Siregar serta Pepih Nugraha.
Pepih Nugraha yaitu founder Kompasiana.com, founder Pepnews, serta mantan jurnalis Kompas.
Pepih mengaku dalam pertemuan itu ada sejumlah uang yang diberikan tim kampanye buat mereka.
Namun uang itu sebatas ongkos operasional serta upah bagi mereka.
"Kayak misalnya Ninoy (Karundeng), ia mengaku digaji Rp 3,2 juta. Kan memang selaku buzzer ada imbalannya lah. Gajian semua pasti ada... Bohong bahwa dibilang enggak ada," ujar Pepih.
Setelah pilpres, menurut Pepih, para pegiat sosial media pendukung Jokowi, tidak lagi terorganisasi seperti ketika kampanye.
Kesamaan isu yang diangkat para buzzer pendukung Jokowi sebab memang mereka pendukung Jokowi garis keras.
"Karena kita dipersatukan dengan kepentingan yang sama, sehingga kita seolah-olah sama narasinya," kata Pepih.
Pengakuan Pepih ditanggapi oleh warganet.
"Pake pajak rakyat?"
Pake pajak rakyat? 🤔— Raja Purwa (@R4jaPurwa) October 13, 2019
PENGAKUAN Blak-blakan Denny Siregar & Pepih Nugraha soal Buzzer Istana: Bohong Jika Kami Tidak Dibayar #BuzzerIstanaPabrikHoaxhttps://t.co/FHwawferM7