instagram/ladygaga |
Kabar kondisi kesehatan dari artis nasional, Ashanty baru-baru ini memberi pelajaran bahwa penyakit autoimun memang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Bahkan, tidak sedikit artis yang sudah terserang penyakit autoimun. Lady Gaga, Selena Gomez, Kim Kardashian dan Gigi Hadid juga sudah pernah berjuang melawan penyakit tersebut.
Di luar sana, juga banyak kasus-kasus serupa yang tidak terekspos keberadaannya. Kita sebagai kelompok yang berisiko juga wajib mengenali dan waspada dengan penyakit autoimun ini.
Penyakit autoimun merupakan kondisi yang timbul karena sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang sel-sel dan jaringan tubuh itu sendiri.
Organ atau bagian tubuh yang diserang bisa dimana saja, bahkan hampir seluruh bagian tubuh. Menurut Asosiasi Autoimun Amerika, penyakit autoimun dan penyakit yang berhubungan, mempunyai lebih dari 100 jenis berbeda.
Dari 100 jenis tersebut, penyakit yang pernah diderita para artis yang sudah disebutkan di atas pun juga berbeda-beda loh.
Lupus
Lady Gaga dan Selena Gomez beberapa waktu lalu menderita penyakit autoimun lupus. Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyerang berbagai sistem organ seperti sendi, kulit, ginjal, otak, sel darah, paru-paru dan jantung.Dilansir dari mayoclinics.org, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi dan meningkatkan risiko penyakit lain seperti infeksi, kanker, kematian jaringan tulang, serta komplikasi kehamilan.
Hashimoto's Disease
Penyakit autoimun lain yang pernah menyerang selebriti Gigi Hadid adalah Hashimoto's disease. Penyakit ini merupakan kondisi yang diakibatkan sistem imun menyerang tyroid. Tyroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher.Akibatnya, kelenjar tiroid membengkak dan mengalami kerusakan sehingga hormon tiroid yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh tidak bisa diproduksi. Ada kemungkinan bahwa konsumsi obat-obatan yang cukup lama digunakan oleh Gigi Hadid mempunyai peran penting atas berkembangnya penyakit ini.
Psoriatic Arthritis
Penyakit psoriatic arthritis pernah diderita oleh selebriti Kim Kardashian. Sebelumnya, Kim Kardashian juga sempat terdiagnosis positif palsu dengan penyakit lupus. Penyakit autoimun psoriatic arthritis umumnya terjadi di kulit dan sendi, yang mengakibatkannya bengkak, kaku dan nyeri.Apabila hal tersebut dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada sendi dan jaringan. Kim sendiri mengaku bahwa ia mengalami nyeri sendi yang demikian kuat hingga tidak mampu mengambil sikat gigi.
Masih banyak jenis penyakit autoimun lain yang menyerang organ dan sistem tertentu dalam tubuh. Namun dari sekian banyak jenisnya, penyakit autoimun mempunyai gejala umum yang hampir serupa dengan reaksi infeksi tubuh, yaitu kemerahan, demam, bengkak, nyeri atau kaku pada sendi, biasanya di lutut, dan sendi di tangan, kelelahan, penambahan berat badan, nyeri otot, perubahan warna kulit, ruam, dan seperti melepuh.
Namun, apabila kamu mengalami gejala-gejala tersebut, jangan terburu-buru mendiagnosis diri sendiri ya, lebih baik ke dokter untuk mendapatkan keterangan lebih jelas.
Meskipun penyakit autoimun sudah ditemukan lebih dari seratus tahun yang lalu, penyebab dari penyakit autoimun belum jelas apa penyebab pastinya. Tetapi, pada banyak kasus, para ilmuwan menduga bahwa penyakit ini umumnya disebabkan oleh Gen dan lingkungan.
Gen membawa bakat yang memungkinkan kita untuk menderita penyakit. Suatu keluarga dengan gen yang rentan penyakit autoimun bisa berkembang dan bermanifestasi menjadi penyakit.
Faktor Lingkungan dalam hal ini termasuk virus, infeksi, obat, dan sebagainya juga menjadi salah satu faktor risiko yang menjadi trigger munculnya penyakit ini.
Di beberapa penelitian menyebutkan bahwa jenis kelamin juga berpengaruh terhadap risiko timbulnya penyakit autoimun.
Meskipun pria dan wanita punya potensi untuk menderita, namun risiko lebih tinggi ada di wanita. Penyakit ini tidak memandang usia, tua atau muda bisa terkena.
Jadi, yang anak muda juga patut waspada, ya. Walaupun terdengar menyeramkan, penyakit autoimun bisa disembuhkan dan dicegah.
Jangan ragu untuk meminta bantuan dokter ketika merasa tubuh kita mengalami gejala yang tidak biasa. Untuk pencegahan, kita memang tidak bisa mengubah faktor genetik yang sudah dianugerahkan pada tubuh.
Tetapi, kita masih bisa menedalikan faktor lain. Agar bisa terhindar dari penyakit ini, kita bisa berusaha menurunkan faktor risiko lingkungan di sekitar kita dengan menjalankan pola hidup sehat.