Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pada 2045 mendatang Indonesia bisa masuk 5 besar negara ekonomi terkuat di dunia. Pendapatan rakyatnya Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per bulan. Serta angka kemiskinan bisa ditekan hingga 0 persen.
Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jokowi menilai perlu ada inovasi baru. Sehingga tidak cuma cara-cara lama yang digunakan buat menyelesaikan persoalan bangsa.
“Dalam dunia yang penuh risiko serta sangat dinamis juga kompetitif, kita perlu terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton,” kata Jokowi dalam pidato pertamanya usai dilantik selaku Presiden di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Jokowi juga mengenang tahun pertamanya menjadi seorang Presiden pada 2014 lalu. Saat itu dia mengundang masyarakat buat halalbihalal, serta protokol meminta ia buat berdiri di titik yang sudah ditentukan. Ia pun menurutinya.
Setahun kemudian ia kembali menggelar acara serupa. Lagi-lagi protokol menempatkan ia di titik yang sama. Sontak ia bereaksi kepada Mensesneg, Pratikno buat lekas beranjak dari titik tersebut.
“Kalau kita tidak pindah, bakal menjadi kebiasaan. Itu bakal dianggap selaku aturan serta bahkan nantinya bakal dijadikan seperti undang-undang. Ini yang namanya monoton serta rutinitas,” ucap Jokowi.
Atas dasar itu, Jokowi.meminta agar seluruh pejabat di pemerintahannya mau mendobrak rutinitas yang terus menerus berulang. Harus ada peningkatan produktivitas. Jangan lagi berorientasi hanya kepada proses, tapi perlu pula mementingkan hasil nyata juga.
Lebih lanjut, Jokowi berpesan kepada seluruh menterinya agar tidak cuma bertugas selaku membuat serta melaksanakan kebijakan. Namun pemerintah perlu mampu memastikan masyarakat menikmati pelayanan serta hasil pembangunan.
“Kalau ditanya, jawabnya ‘program sudah terlaksana pak’ tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaatnya,” imbuh Jokowi.
“Karena itu, Jokowi menegaskan tidak mau birokrasi kedepan itu hanya menggelar tugas-tugas monoton serta sekedar meneruskan rantai pekerjaan saja.
“Jadi birokrasi itu pekerjaannya jangan hanya sending-sending saja. Aku minta serta bakal saya paksa kalau tugas birokrasi ialah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi menargetkan cita-cita jangka panjang. Yakni, pada 2045 mendatang, Indonesia perlu sudah masuk dalam daftar 5 besar ekonomi dunia. Serta angka kemiskinan bisa terus dikurangi.
“Mimpi kita di tahun 2045, produk domestik bruto Indonesia mencapai USD 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen,” ujarnya.
Jokowi menerangkan, pada 2045 mendatang juga tepat satu abad usia Indonesia. Oleh karna itu menurut ia sudah sepatutnya bangsa ini melesat tinggi di kancah internasional.
Rakyat perlu bisa keluar dari pendapatan kelas menengah. Indonesia sudah saatnya menjadi negara maju dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau pendapatan Rp 27 juta per kapita per bulan. Target ini perlu menjadi fokus utama seluruh komponen bangsa. [JawaPos]
***
Gak usah muluk-muluk Pak, guru honorer diberi gaji yang layak saja sudah luar biasa.
Para Guru Honorer Menangis di Kantor Bupati, Curhat Gaji Sebulan Rp 50 Ribu— Si Bee (@Si_Bee) October 18, 2019
"Guru yang sudah 15 tahun mengajar ini mengaku digaji mulai Rp 50 sampai Rp 350 ribu per bulan masuk setiap hari dari Senin sampai Sabtu."
Ya Allah... 😥😥
*Speechless 😶 https://t.co/XEpDRzFCU8