Ikut Bersih-Bersih Pantai Manado, Luhut: Sampah Musuh Kita Bersama

Ridhmedia
01/11/19, 10:05 WIB

RIDHMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Panjaitan ikut kegiatan Bersih Pantai Manado di Kelurahan Karangria, setelah menjadi pembicara di forum Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara.

Dalam kegiatan tersebut, Luhut menyertakan ratusan aparat keamanan dari TNI serta Polri, ASN, BUMN, serta komunitas peduli lingkungan di Manado serta juga diikuti oleh delegasi peserta Forum AIS.

Luhut menyampaikan masalah sampah di Indonesia sudah relatif berkurang tahun ini dibandingkan tahun lalu. Namun, pihaknya tidak ingin berpuas hati serta mengungkap perang terhadap sampah yang mengotori lingkungan.

Tapi kan tidak bisa berhenti disini, menjadi kita perlu terus mengingatkan supaya semua elemen bangsa ini melihat kalau ini yakni musuh bersama. Jadi bukan musuh satu kelompok. Tak ada urusan dengan agama, dengan suku ya dengan apa saja. Ini semua musuh kita bersama. Dan ini juga penting buat mengingatkan bangsa ini," ungkap Luhut di lokasi, Jumat (1/11).

Mantan komandan awal Detasemen 81 Kopassus tersebut mengajak seluruh masyarakat bergerak memerangai sampah plastik terutama mencegahnya agar tidak dibuang ke laut sambil menceritakan pengalamannya membersihkan sungai terkotor di Indonesia, Citarum.

Menurutnya, usaha membersihkan sungai Citarum dalam program Citarum Harum berjalan sukses. Saat ini Citarum sedikit mulai ada kemajuan serta lebih bersih dibandingkan sebelumnya.

"Sekarang Citarum menjadi model penghijauan juga di hulunya. jika hulunya tidak dihijaukan, airnya tidak ada. jika sekarang Anda pergi kesana dibandingkan dengan awal kita mulai atau dua tahun lalu bedanya sangat besar sekali," ucapnya.

Meski ada perubahan, Menko Luhut menyampaikan kalau pemerintah masih belum puas sebab masih ada juga perusahaan-perusahaan yang membuang limbahnya ke sungai.

"Sekarang kita sudah minta Kapolda buat memproses mereka serta dipidanakan. sudah cukup diingatkan, sekarang perusahaan-perusahaan atau pemimpin perusahaan itu yang membuang limbahnya ke sungai perlu diproses," tandasnya.(rmol)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+