"Sebagai generasi muda perlu bisa mewarisi nilai-nilai perjuangan, seperti pantang menyerah, membela keadilan, ya itu," kata dia ketika ditemui di Ancol, Jakarta Utara.
Gibran menyebut dua bapak bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta ialah sosok pahlawan baginya. Namun, ia enggak menyatakan lebih lanjut alasan mengagumi mereka sebagai pahlawan.
tidak cuma dua sosok itu, ia juga menyebut kedua orangtuanya, Jokowi dan Iriana, sebagai pahlawan masa kini. "Orangtua kan yang membesarkan kita, mendidik kita, orang yang mengarahkan kita," ujarnya singkat.
Dalam momen Hari Pahlawan, ia terlihat mendatangi event yang dihadiri ribuan pemilik warteg se-Jadetabek cuma dikawal Pasukan Pengaman Presiden. Dia hadir dalam kapasitas sebagai salah satu investor perusahaan startup Wahyoo yang bertujuan mendigitalisasi usaha warung makan tradisional tersebut.
Gibran berpendapat, warteg Telah menjadi kearifan lokal dan budaya bangsa. Mau pekerja kantoran ataupun buruh kasar bakal makan di warung itu hampir setiap makan siang.
"Sampai saat ini juga masih (makan di warteg). Namanya warteg, pedagang kaki lima enggak bisa dihilangkan. Sudah menjadi budaya kita," ujarnya.
Diserbu Warga
Setelah sempat naik panggung memberi sambutan, tahap bapak Jan Ethess Srinarendra itu terhenti beberapa kali lantaran banyak warga yang meminta foto bersama. Dia cukup sabar meladeni permintaan tersebut walau tetap memasang wajah datar.
Beberapa kali, dua anggota Paspampres yang mengawal Gibran berusaha membuka jalan lantaran orang-orang dekat merapat. Setelah lebih dari sepuluh menit melayani permintaan foto, ia secepatnya berlalu dari lokasi acara menuju kendaraan yang menunggunya.
Gibran sekarang disibukkan dengan rencana pencalonannya sebagai Calon Wali Kota Solo. Meski Telah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, belum jelas apakah ia menjadi maju dalam kontestasi Pilkada 2020 nanti. [liputan6.com]
