Jalan Golkar Menjadi Partai Modern

Ridhmedia
09/11/19, 08:05 WIB

[ RIDHMEDIA]  Pidato Presiden Jokowi dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-55 Partai Golkar  perlu diterjemahkan agar partai ini terus berbenah menjadi partai modern. Keberadaan partai modern itu dibutuhkan dalam kehidupan demokrasi kita yang masih bertumbuh (in the making).

Demokrasi yang menyejahterakan masih membutuhkan perjuangan. Utamanya keberadaan Partai Politik. Seperti kemandirian serta biaya partai politik, korupsi yang menggurita, menguatnya populisme konservatif anti toleransi serta anti demokrasi hingga manajemen serta tata kelola partai yang bersifat oligarki serta pragmatisme.

Dalam kodisi demokrasi yang 'In the making'  itu, Para Cyndicate dalam Hut ke-4 nya di Jakarta, dalam pengantar buku David Mathews yang bertajuk Ekologi Demokrasi: Demokrasi Deliberatif serta Kekuatan Warga, menyatakan  perlu adanya pergeseran dari politik retorik para elite menjadi politik kerja dengan pelibatan setiap ‘warga’ di tempatnya masing-masing.


Artinya politik retorika elite yang selama ini dikumandangkan, perlu dibumikan menjadi politik kerja ‘warga’. Sehingga partai politik menjadikan warga negara terberdayakan serta mempunyai kepedulian apabila demokrasi itu ialah miliknya, jiwanya serta harapannya buat masa depannya lebih baik lagi.

Pandangan politik David Mathews yang hendak memberdayakan warga negara itu dibutuhkan demi menghindari berkembangnya perilaku "opportunity behaviour" dari para elite dalam menjalankan kekuasaanya. Menjalankan kekuasaaan sepihak meninggalkan norma serta etik. Kondisi ini  potensial memunculkan praktik oligarki serta kolusi.

Tata kelola seperti ini membuat pemilih makin enggak percaya terhadap partai politik, serta kian menjauh dari tujuan demokrasi yang sesungguhnya. Partisipasi rakyat 'warga' menjadi kian rendah dalam keikutsertaannya dalam setiap pemilu. Dukungan serta kepercayaan terhadap partai kian surut, pilihan lebih didasarkan kemampuan uang serta atau kekuasaan dibandingkan integritas serta kompetensi.       

Partai modern yang dibutuhkan dalam konsep Demokrasi Deliberatif pada hakekatnya ialah karakter partai modern yang sungguh-sungguh kembali pada jati dirinya sebagai sarana mengagregrasi partisipasi rakyat dengan tujuan memberdayakan serta memperjuangkan kesejahteraan rakyat.  Di mana demokrasi yang dijalankan  oleh partai politik perlu menyertakan semua pihak, negara, swasta, profesional, industri, agamawan, budayawan, serta sebagainya. Di mana kesemuanya terlibat serta menyertakan 'warga' masyarakat yang hendak disejahterakan.

Maka Telah saatnya Munas Golkar di bulan Desember 2019 ini merancang masa depan Golkar sebagai partai ideologis, partai pembangunan, partai kader, tempat kreativitas serta inovasi kaum muda/milenial. Mendayagunakan teknologi dalam tata kelola serta manajemen partai terbuka, serta menyertakan ‘warga’ di lingkungannya masing-masing.

Jadi, sambutan Presiden Jokowi tentang partai modern itu bisa diartikan sebagai apresiasi yang perlu diterjemahkan sebagai  instrospeksi serta motivasi bagi jajaran pengurus serta kader Partai Golkar ketika ini.  Semoga.

Penulis: Agun Gunandjar Sudarsa
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+