Jokowi Usul 'Radikalisme' Diubah 'Manipulator Agama', Ini Kata Muhammadiyah

Ridhmedia
01/11/19, 05:44 WIB

RIDHMEDIA - Jokowi mengusulkan istilah radikalisme diganti menjadi manipulator agama. Terkait usulan tersebut, PP Muhammadiyah tidak mempermasalahkan.

"Saya kira silakan Sahaja pengistilahan apapun juga. Mau (menyebut) manipulator agama, mau radikal juga tidak apa-apa. Tapi bahwa mau ada penggantian istilah silakan saja," kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad ketika dihubungi, Kamis (1/11/2019).

Namun Dadang tidak hendak istilah radikalisme atau manipulator agama secara khusus dikaitkan dengan agama tertentu. Menurutnya, dalam upaya pemberantasan radikalisme, yang paling penting ialah mengembalikan ajaran agama ke tujuan pertama yaitu kebaikan.

Yang penting bagi kita, agama dijadikan selaku alat buat kejahatan yang tidak bagus. Agama itu kan buat kebaikan, buat supaya orang bahagia di dunia serta di akhirat," ujarnya.

Ia berkata radikalisme bukan cuma disebabkan agama. Ada faktor lain yang mempengaruhi seseorang mempunyai mengerti radikal.

Oleh sebab itu, persoalan radikalisme perlu diselesaikan dari mermacam segi kehidupan. Menurutnya, mewujudkan keadilan serta kesejahteraan menjadi syarat utama agar mengerti radikalisme tidak berkembang.


Untuk memberantas radikalisme ini kan tidak sendiri bukan cuma agama. Tapi ada aspek lain yang membuat orang radikal boleh menjadi sebab merasa ada ketidakadilan, sebab kemiskinan, kebodohan, serta aspek lain termasuk pengasuhan waktu kecil. Bahkan kondisi rumah juga bisa memicu seseorang menjadi radikal. Jadi tidak tunggal pemicunya sebab agama. Tapi ada faktor lain," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan meminta ada upaya serius buat menangkal radikalisme. Jokowi meminta Menko Polhukam Mahfud Md mengkoordinasikan penanganan masalah itu.

"Harus ada upaya yang serius buat mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).

Jokowi menyebut radikalisme juga dengan istilah lain, seperti manipulator agama. Ia menyerahkan penanganan radikalisme itu kepada Mahfud Md.

"Apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan, misalnya manipulator agama. saya serahkan kepada Pak Menko Polhukam buat mengkoordinasikan masalah ini," tuturnya. (Dtk)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+