[ RIDHMEDIA] Pakar social media yang juga founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, memaparkan pengamatannya terkait hiruk pikuk kehebohan JPO (Jembatan Penyeberengan Orang) di kawasan Sudirman Jakarta yang atapnya dicopot atas ide serta instruksi Gubernur Anies Baswedan.
Menurutnya, pro kontra percakapan JPO di sosial media justru menguntungkan Anies Baswedan.
"JPO ini memberi contoh bagaimana strategi "Telling Own Narratives" bekerja. Narasi negatif tentang JPO yang ditampilkan lewat gambar orang kepanasan, dilawan dengan gambar positif indahnya gedung2 yang difoto dari arah JPO," kata Ismail Fahmi di akun twitternya, Jumat (8/11/2019).
Hasil analisa drone emprit menunjukkan itu.
"Dari data Drone Emprit ini, tampak jelas Jika Gubernur @aniesbaswedan menikmati promosi gratis terkait JPO "Sky Roof" (tanpa atap -red), dari percakapan yang kontra maupun yang pro atas keberadaannya. Foto2 bagus dari JPO tsb yg juga viral, turut menempel dalam persepsi publik," papar Ismail Fahmi.
Framing negatif yang muncul di pertama saat ini tergerus oleh framing positif.
"Dalam seminggu terakhir, top image yang paling banyak dishare di Twitter Telah diwarnai oleh framing dari yang Pro serta Kontra. Framing negatif ketika awal, mulai digerus oleh framing positif dari foto2 bagus dari JPO ini. Info yg sampai ke publik setidaknya tak lg tunggal," ujar Ismail Fahmi.
Bukan cuma di Twitter tapi juga di platform social media lain seperti Instagram.
"Gambaran di Instagram juga sama, ada framing positif serta negatif. Namun dari gambar yg paling banyak di-like ini, mayoritas dari akun2 kubu yang Pro, seperti IG aniesbaswedan, jejakanies, serta goodbenerdki. Yg Kontra tak banyak di top liked, spt infia_fact," kata Ismail Fahmi.
Menurutnya, makin diteruskan percakapan pro kontra JPO di sosial media maka bakal menjadi promosi gratis.
"Apakah sebaiknya polemik tentang JPO ini dihentikan atau diteruskan? Kedua-duanya baik. Kalau dihentikan, maka keriuhan berhenti. Kalau dilanjutkan, promosi terus berjalan juga," tutup Ismail Fahmi.
JPO ini memberi contoh bagaimana strategi "Telling Own Narratives" bekerja.— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) November 8, 2019
Narasi negatif tentang JPO yang ditampilkan lewat gambar orang kepanasan, dilawan dengan gambar positif indahnya gedung2 yang difoto dari arah JPO.
Semuanya framing. Framing mana yg disukai publik?
Apakah sebaiknya polemik tentang JPO ini dihentikan atau diteruskan?— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) November 8, 2019
Kedua-duanya baik. Kalau dihentikan, maka keriuhan berhenti. Kalau dilanjutkan, promosi terus berjalan juga.
Closing.— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) November 8, 2019
Dari data Drone Emprit ini, tampak jelas Jika Gubernur @aniesbaswedan menikmati promosi gratis terkait JPO "Sky Roof", dari percakapan yang kontra maupun yang pro atas keberadaannya.
Foto2 bagus dari JPO tsb yg juga viral, turut menempel dalam persepsi publik.
Suasana terkini di JPO yg 'rame' itu.. hehehe pic.twitter.com/yQDwNvSC5H— Reiza Patters (@Reiza_Patters) November 8, 2019