Presiden Jokowi Mau Istana Presiden Di Ibu Kota Baru Bergaya Etnik Indonesia

Ridhmedia
18/11/19, 15:39 WIB

Presiden Jokowi menginginkan Istana Kepresidenan di ibu kota negara baru di kawasan Kutai Kartanegara dan Penajem Passer Utara di Kalimantan Timur, nantinya khas Indonesia. Ia nggak mau desain Istana mengikuti gaya arsitektur Barok dan Rokoko.

"Presiden menginginkan misalnya bentuk istananya yang khas Indonesia,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/11/2019).

Saat ini bentuk Istana Kepresidenan baik di Jakarta, Bogor maupun Cipanas identik dengan gaya Rokoko. Rokoko adalah gaya arsitektur peninggalan Belanda.

"Kalau ini kan peninggalan kolonial, Barok Rokoko ada di sini. Presiden mau boleh menjadi khas Indonesia bakal berbeda,” ujar dia.

Suharso menjelaskan, Jokowi juga mau ibu kota negara baru nantinya bisa menjadi kota terbaik di dunia. Karena itu, proses pembangunan ibu kota baru perlu cermat dan kreatif. Salah satunya, memanfaatkan Teluk Balikpapan.

"Jadi secara fisik memang kita bakal mengeksploitasi teluk itu, kan ada teluk tuh supaya ada keindahan. Jadi buat menunjukkan apabila kita ini negara maritim kan, negara kepulauan, tentu laut yang indah. Jadi boleh menjadi bakal menjadi ikonik dunia lah,” imbuhnya.

Guna mendukung pembangunan ibu kota baru, pemerintah sendiri bakal membentuk badan otorita. Pembentukan badan ini merujuk pada Peraturan Presiden atau Perpres.

"Badan otorita boleh menjadi paling nggak bulan depan (dibentuk),” kata Suharso. [liputan6.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+