Reuni Alumni 212: Mengapa Anies Diundang, Prabowo Tidak?

Ridhmedia
06/11/19, 04:40 WIB
(Ketua GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak)

[RIDHMEDIA]  Reuni Akbar 212 bakal digelar kembali pada 2 Desember mendatang di Monas. Namun, teknis pelaksanaannya belum didetailkan. Pihak penyelenggara masih melakukan musyawarah.

Pihak panitia Reuni 212 bakal mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tapi tidak mengundang Prabowo Subianto. Apa alasannya?

Jurnalis Indonesiainside.id berkesempatan melakukan wawancara dengan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak usai menghadiri rapat pimpinan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Berikut petikan wawancaranya:

Reuni Akbar 212 tahun ini kembali digelar?

Jadi reuni itu pasti bakal diadakan setiap tahun, karna Telah berjalan dua periode 2017 serta 2018. Jadi di 2019 nanti reuni bakal diadakan serta Insya Allah kita berharap atau peserta yang hadir tidak bakal berbeda jauh dengan 2018.

Bertepatan dengan tanggal 2 Desember?

Iya, tanggal 2 bulan 12 Insya Allah. Apakah dimulainya tengah malam menjelang pagi hingga selesai pagi hari atau dimulai pagi hari itu masih menjadi pembahasan.

Berapa target peserta yang direncanakan hadir?

Mudah-mudahan yang hadir dulu punya waktu, keuangan serta sebagainya serta tidak hanya karna ada momen pilpres, Insya Allah. Tapi itu tidak menjadi suatu target bagi kita mengenai jumlah. Semangat serta kebersamaan tetap perlu kita jaga.

Apa tema besar yang bakal disampaikan?

Ada maulid, pasti tema-tema sejuklah yang kita sampaikan. Tak ada kaitan dengan tema-tema perbedaan pilihan, bisa menjadi Telah lewat.

Tujuan dari reuni apa?

Ya namanya reuni diadakan setiap tahun ialah mengenang sesuatu yang pernah kita lakukan 2016 itu.

Tokoh yang hadir siapa saja?

Apabila dari habaib ulama serta tokoh-tokoh yang dari Jabodetabek Telah jelas serta secara nasional tengah dalam kita monitor kesediaan masing-masing.

Wapres kiai Ma’ruf Amin diundang?

Kita nggak ada undangan, yang berminat yang senang bakal hadir.

Mengundang Gubernur Anies?

Karena Dia selaku pimpinan daerah serta izin pun kita ajukan ke pengelola Monas, ya namanya pak Gubernur bakal hadir bisa menjadi bakal berikan kesempatan sepatah dua patah sambutan, tapi ini tidak ada kaitan apa-apa.

Suratnya Telah dikirim?

Belum. Karena kita masih dalam pembahasan di Monas, izin Telah kita ajukan Telah lama. Insya Allah tanggal segitu Telah di plot. Tak ada masalah. Hanya masalah susunan kepanitiaan serta lain sebagainya.

Tapi tetap mengundang Gubernur Anies?

Setiap acara di DKI saya rasa mengundang gubernur, karna selaku pimpinan daerah.

Prabowo-Sandiaga Uno?

Apabila itu nggak ada undangannya kita. Nggak ada undangan.

Apakah karna Prabowo Telah masuk koalisi?

Intinya kita mengundang siapa-siapa, yang bisa menjadi seandainya diundang bisa menjadi pimpinan daerah, kita bakal bahas tapi bahwa khusus. Nah bahwa khusus mengundang orang-orang parpol tidak.

Lalu, apakah ada rencana Habib Rizieq Syihab hadir?

Banyak yang mengharapkan Habib Rizieq bakal hadir, Insya Allah itu bisa kesampaian niat Kita.

Hadir langsung atau video conference?

Iya, bahwa terjeleknya tidak hadir Habib Rizieq bisa menjadi karna ada kesibukan serta lain hal ya ada kemungkinan pasti ditunggu sambutan beliau menyapa masyarakat menyapa umat, serta lain sebagainya.

Bagaimana upaya menghadirkan Habib Rizieq sejauh ini?

Apabila menurut saya, bukan menghadirkan ya, tapi kita tengah menunggu kehadiran Habib Rizieq yang selama ada tugas serta ada hal yang dikerjakan di sana, baik dari sisi ibadah dakwah. Harapan kami Habib Rizieq buat hadir di dalam reuni 2019. Itu sangat bermanfaat sekali bagi umat nantinya.

Soal lain, terkait radikalisme bagaimana pandangan Anda?

Radikalisme tidak hanya cuma slogan-slogan. Apabila dibilang radikal ekstrim ini orang yang memang atau kelompok yang melakuka hal-hal sifatnya negatif. (Inside)

Komentar

Tampilkan

Terkini