Menurut sebuah studi, sebanyak setengah dari seluruh siswa sekolah menengah Korea kemungkinan telah menderita efek samping dari minuman energi berkafein, seperti jantung berdebar, insomnia dan bahkan kematian.
Oh Yun Jung dari Universitas Keimyung mewawancarai 245 siswa sekolah menengah dan menemukan apabila 79,5 persen telah meminumnya. Alasan paling umum meminumnya ialah buat mengurangi kelelahan sebesar 64,6 persen, diikuti menyukai rasanya dengan 21,5 persen.
Sekitar 50,6 persen berkata mereka mengalami efek samping seperti jantung berdebar, susah tidur, sakit kepala, pusing dan tangan gemetar.
Anak perempuan menderita efek samping lebih banyak daripada anak laki-laki karna fisik mereka cenderung lebih rentan.
Profesor Seo Hee Sun dari Gachon University Gil Hospital mengatakan, "Otak remaja enggak berkembang seperti orang dewasa, dan beratnya lebih sedikit, sehingga mereka lebih cenderung buat kecanduan kafein. Tetapi kafein tidaklah pengurang lelah dalam tubuh. Itu cuma meredakan buat sementara waktu, menjadi ketergantungannya membuat seseorang lebih lelah nantinya".
Beberapa negara bagian AS melarang konsumen di bawah umur membeli minuman energi, namun di Korea masih tersedia secara bebas di toko serba ada.
Sumber: english.chosun