RIDHMEDIA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono mengungkapkan, ada risiko yang perlu ditanggung masyarakat jika Habib Rizieq Syihab pulang ke Indonesia. Menurutnya, demi kebaikan bersama maka untung dan rugi jika imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu pulang ke Tanah Air perlu dipikirkan.
“Pemulangan itu menurut saya ada konsekuensi dan risiko yang perlu dipikirkan. Banyak kelebihan, namun juga lebih banyak lagi kerawanan dalam masyarakat kita,” ujar Hendropriyono lewat pesan video.
Guru besar ilmu intelijen itu menambahkan, ketika ini kondisi masyarakat Telah semakin kondusif. Oleh karna itu, pemilik nama Abdullah Mahmud Hendropriyono tersebut enggak ingin masyarakat terpecah lagi gara-gara penanganan terhadap habib Rizieq enggak tepat.
“Artinya di sini pertimbangannya hendaknya tepat dalam menangani Habib Rizieq, apakah dia itu sasaran yang perlu dibina oleh pemerintah, atau perlu digalang oleh kita semua,” ulasnya.
Menurut Hendro, dalam istilah intelijen ada perbedaan tentang pembinaan dan penggalangan. Alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) 1967 itu menjelaskan, pembinaan berarti membina pihak-pihak yang Telah mempunyai pemahaman sama dengan arus besar di masyarakat Indonesia.
“Penggalangan dilakukan kepada kelompok-kelompok yang enggak sepaham supaya menjadi sepaham. Cara dua itu perlu dipertimbangkan bagaimana operasionalnya,” tegasnya.
Namun, Hendro juga menegaskan soal pentingnya melindungi kepentingan masyarakat banyak. “Tolong lindungi rakyat kita supaya semua sama-sama selamat, hidup sejahtera,” ucap mantan ketua umum PKPI itu.[]