RIDHMEDIA - Pernyataan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Prof Musni Umar yang menyebut ada agenda politik menghancurkan Anies Baswedan demi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY membuat Demokrat meradang.
Musni Umar menyebut politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyerang Anies secara membabi buta.
Serangan itu diduga sebagai agenda politik untuk menghancurkan Anies sekaligus membuka jalan bagi AHY maju di Pilpres 2024.
Menanggapi tuduhan itu, Ferdinand kritikannya kepada Anies sama sekali tidak ada hubungannya dengan AHY. Menurutnya, Musni Umar gagal menilai kritikan sebagai hal yang berguna.
“Serangan membabi buta? Sedih saya kalau bang Musni yang saya kagumi gagal paham tentang membabi buta dan gagal membaca kritik sebagai hal yang berguna,” katanya di akun Twitter @FerdinandHaean2, Jumat (20/12/2019).
“Kecintaan bang Musni kepada Anies dengan puja-puja adalah sama dengan kecintaan kami dengan mengkritik. Dan satu hal, tidak ada hubungan dengan AHY samasekali,” tambah Ferdinand.
Ferdinand mengingatkan Musni Umar bahwa seorang pejabat harus siap dengan segala bentuk kritik.
“Pertarungan tidak akan pernah berhenti dalam politik meski antar kawan sekalipun. Saya yakin abang paham ini,” kata Ferdinand.
Menurut Ferdinand, melawan opini dengan kata serangan membabi buta tidak akan berguna karena puja puji yang diberikan Musni kepada Anies juga membabi buta.
“Itulah keseimbangan politik. Begitulah politik bekerja, yang tak paham tentang ini sebaiknya jangan bicara politik, bicara saja tentang sayur mayur dan tata boga,” ujar Ferdinand.
Hal serupa dikatakan politikus Partai Demokrat, Andi Arief. Ia menyebut Musni Umar keliru besar soal Ferdinand dan AHY.
“Profesor harus punya metodologi dalam berfikir. Menuduh @FerdinandHaean2 jubir AHY keliru besar, masuk kategori dosa besar,” kata Andi Arif.
Andi Arief menyebut hubungan Demokrat dengan Anies Baswedan cukup baik. Meski begitu, bukan berarti Demokrat tidak boleh mengkritik Anies.
“Hubungan Pak Gub @aniesbaswe dengan Demokrat dan AHY sangat baik. Saya berharap Pak Prof @musniumar tidak menebar kekacauan informasi. Jika @FerdinandHaean2 mengkritik, silahkan jawab saja dengan pendapat pribadi. Masak Profesor kewalahan,” tandas Andi Arief.[psid]