Di Mata Najwa, Rocky Gerung Sebut Jokowi Tengah Rekonsiliasi dengan Koruptor, Ini Penjelasannya

Ridhmedia
12/12/19, 04:04 WIB
RIDHMEDIA - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan rekonsiliasi dengan para koruptor.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui acara Mata Najwa Trans 7 yang tayang pada Rabu (11/12/2019).

Mulanya, Najwa Shihab menyinggung soal bergabungnya Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang bergabung dengan Pemerintahan Jokowi.


Sedangkan sebagaimana diketahui Prabowo dan Jokowi merupakan rival politik pada kontestasi Pemilihan Presiden 2014 dan 2019.

Menurut Rocky Gerung, hal itu adalah sebuah satire politik.

"Ya politik tanpa satire itu kayak Mata tanpa Najwa itu."

"Jadi memang harus ada satire," ujar Rocky Gerung.

Lantas, Rocky Gerung justru menilai bahwa Jokowi kini rekonsiliasi dengan para koruptor.

/tag/rocky-gerung' title='Rocky Gerung'>Rocky Gerung mengungkap langkah-langkah Jokowi yang dianggap menguntungkan koruptor.

"Itu temanya rekonsiliasi tapi koran-koran ini memberitakan Pak Presiden justru memberi grasi pada koruptor, meringankan hukuman, tidak mengeluarkan Perppu," katanya.

Meski demikian, pengamat politik asal Manado ini berharap rekonsiliasi presiden dengan para koruptor hanya asumsinya saja.

"Jadi kesan saya Pak Jokowi lagi rekonsiliasi dengan koruptor, mudah-mudahan ini cuma kesan," ucap dia.

Terkait keluarga Jokowi yang kini mulai mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah, Rocky Gerung menilai itu normal.

"Dan soal politik dinasti okey itu manusiawi tapi dia menjadi buruk kalau yang diwariskan itu adalah harta, kekuasaan," ungkapnya.

Rocky Gerung mengatakan bahwa menurunkan keahlian dan pikiran pada keluarga jauh lebih baik.

"Kalau dinasti akal itu baik betul, tapi tidak ada dinasti akal di republik ini dan memang tidak semua bisa diwariskan," pungkasnya.


Tanggapan Rocky Gerung soal Diancam Dipolisikan 

Rocky Gerung menanggapi kemungkinan dirinya dipenjara karena pernyataannya yang kontroversial.
Banyak pihak merasa tersinggung karena ucapan Rocky Gerung yang menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak paham soal Pancasila.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube realita TV, Rabu (4/12/2019), menanggapi kemungkinan dirinya dipolisikan, Rocky Gerung mengatakan dirinya tidak takut di penjara.

Ia justru tidak masalah jika ada pihak yang melaporkan dirinya ke polisi.

Rocky Gerung ingin ada pertukaran ide soal penafsiran tentang Pancasila.

"Dilaporkan juga enggak apa-apa, membuka diskursus aja," kata Rocky Gerung.

"Saya enggak ada soal (masalah) dilaporkan, supaya ada diskusi sebelum kasus itu masuk pengadilan," tambahnya.

Rocky Gerung lanjut menjelaskan kelemahan yang dimiliki oleh Pancasila.

Ia mengatakan sebagai sebuah ideologi, seharusnya Pancasila tidak terbuka.

Karena berdasarkan penjelesannya, ketika suatu ideologi dibuka, maka banyak orang yang akan menafsirkan ideologi tersebut dengan pengertiannya sendiri-sendiri.

"Kan Pancasila ini ideologi terbuka, ideologi itu mestinya tertutup," jelas Rocky Gerung.

"Kalau ideologi itu terbuka, semua orang bisa isi itu dengan tafsir sendiri," tambahnya.

Rocky Gerung juga menambahkan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga tidak memiliki hak untuk menafsirkan Pancasila.

Alasannya adalah karena BPIP merupakan bagian dari pemerintahan, yang komposisinya berubah tergantung dari pemimpin pemerintahan tersebut.

"BPIP enggak bisa kasih tafsir, karena BPIP itu peralatan pemerintah," ujar Rocky Gerung.
"Kalau pemerintah berubah, komposisi BPIP bisa berubah," imbuhnya.

Rocky Gerung kemudian berkelakar dengan bercerita soal tafsir Pancasila sepert apa, apabila Habib Rizieq menjadi ketua BPIP.

"Bisa tiba-tiba Habib Rizieq jadi ketua BPIP, lain lagi pengertian tentang Pancasila," tutur Rocky Gerung.[tnc]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+