“Menteri Keuangan pun ikut urusin ‘radikalisme’. Memang, walaupun kelihatan bodoh, ‘radikalisme’ paling enak jadi kambing hitam,” cuit Fadli dalam akun twitter-nya @fadlizon seperti dilansir dari Kronologi.id, Jumat (20/12/2019).
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menduga, alasan Menkeu Sri Mulyani mengkambinghitamkan radikalisme karena ketidak mampuannya mengurusi keuangan negeri ini.
“(Itu karena, red) ketidakbecusan mengurus apapun,” tulisnya.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan di kementeriannya mulai dimasuki gerakan radikal keagamaan. Hal itu disampaikan Menkeu saat kumpul bareng dengan tokoh-tokoh Indonesia dalam acara Temu Kebangsaan di di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Sri Mulyani bahkan mengatakan, anak buahnya sudah mengkotak-kotakkan diri menjadi bagian ekslusif dan bersitegang antar satu dan yang lainnya.
“Menjelang pemilu kemarin itu saya observasi di Kemenkeu ada di bawah ketegangan. Bawahan saya jadi visible keagamannya, mulai dari appearance menunjukkan identitas. Bahkan untuk beberapa dia mengkotak-kotak ekslusif, dan ada ketegangan,” cerita Menkeu.
Bahkan, dia sempat bercerita sering mendapatkan pesan yang menyebutkan bahwa Kemenkeu mulai dimasuki gerakan radikal keagamaan. Menkeu menyatakan percakapan antara dia dan bawahannya menjadi kunci untuk memastikan Kemenkeu tetap berbangsa dan terhindar dari gerakan radikalisme. [ljc]
