Di akhir pidatonya, Jokowi kembali membuka dialog. Ia memanggil tiga orang peserta perayaan Natal. Ketiganya dari tiga daerah berbeda yaitu Ambon, Nusa Tenggara Timur, dan Nias.
Dari NTT, bernama Fiorentina. Seorang perempuan. Ia memperkenalkan dirinya.
Namun sayang, Jokowi tidak mendengar. Dengan nada yang tinggi, ia mengulang kembali namanya. Namun, ada kesan membentak.
"Waduh ini Presiden dibentak. Nggak tahu tadi bentak atau miknya," kata Jokowi tertawa.
Fiorentina kemudian meminta maaf. Menurutnya, itu hanya mik yang besar suaranya. Kemudian, Jokowi melanjutkan, dan memberi pertanyaan ke Fiorentina.
Ia diminta untuk menyebut tiga nama menteri dan jabatannya. Tapi perempuan itu terlihat bingung. Bahkan sempat bertanya ke seorang ibu asal Ambon di sampingnya.
Padahal, di hadapannya banyak sekali menteri yang turut hadir. Jokowi menyuruhnya bertanya langsung.
"Tanya dulu lah menteri. Boleh tanya," ujar Jokowi, yang diikuti Fiorentina dengan menghampiri para menteri yang duduk di depan.
Ia menghampiri Juliari Peter Batubara yang merupakan menteri Sosial. Lalu, kembali ke sebelahnya.
"Pak jenderal, menteri Agama," kata Fiorentina, disambut tawa.
Fiorentina terlihat susah menyebut nama Fachrul Razi. Karena harus diulang-ulang terus. Jokowi meminta nama lengkap menteri tersebut.
"Oh, Jenderal Fachrul Razi," katanya disambut riuh. [vn]
